Liputan6.com, Canberra - Kebun bintang National Zoo and Aquarium Canberra terpaksa menyuntik mati salah satu hewan kesayangan mereka. Hewan itu bernama Bakkar, seekor macan Bengali.
Macan berusia 21 tahun itu 'ditidurkan' alias disuntik mati karena tua dan sakit-sakitan pada Sabtu 4 Juni lalu. Namun, pihak kebun binatang baru mengumumkannya pada Senin lewat Facebooknya. Demikian seperti dilansir dari Canberra Times, Selasa 7 Juni.
Advertisement
"Sebagai macan yang makin menua, Bakkar memperlihatkan kondisi yang semakin menurun. Penampilannya dan tingkah lakunya semakin mengkhawatirkan," tulis keterangan kebun binatang Canberra.
"Bakkar memang masih mampu bergerak dan waspada di hari-hari terakhirnya. Namun, keputusan kami ambil setelah kondisi kesehatannya memburuk," lanjut pernyataan itu.
Penjaga kebun binatang senior Renee Osterlooh, mengatakan Bakkar berada di dalam bungalo hutannya hingga hari terakhir.
"Keputusan ini begitu menyedihkan bagi kebun binatang. Sayangnya, ketika kita hidup dan bekerja bersama hewan, kami tahu kapan waktu yang tepat mengenai kondisi kesehatan mereka," kata Osterlooh.
Bakkar adalah salah satu anak macan yang lahir di Dreamworld pada 30 Desember 1994.
Ia pernah tinggal di kebun binatang Western Plains di Dubbo beberapa waktu lamanya sebelum menghabiskan 11 tahun di Canberra.
Osterlooh mengatakan Bakkar macan yang terkenal dengan dengkuran khasnya.
"Bakkar sangat memiliki dengkuran khas saat mengucapkan 'helo' kepada kita semua. Dan ia sangat spesial," imbuh Osterlooh.
"Anda tak perlu beradaptasi cukup lama dengannya hanya untuk mengenal dia lebih lama. Sekali kenal, dia bisa memikat hati Anda," kenangnya lagi.
Macan Bengali bisa hidup 12 tahun di alam liar dan 20 tahun dalam penangkaran.
"Di akhir hidupnya, ia selalu menjadi macan yang luar biasa dan kami jelas merindukannya. Tak hanya para staf juga para pengunjung," tutup Osterlooh.