Menteri Siti Nurbaya: Rob Jakarta karena Perubahan Iklim

Politikus Nasdem itu mengatakan, rob Jakarta Utara sudah terjadi sebelum adanya reklamasi. Hal itu sudah terjadi bertahun-tahun.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 07 Jun 2016, 21:58 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama Menteri LHK Siti Nurbaya saat mengikuti buka puasa bersama Partai Nasdem di Jakarta, Selasa (7/6/2016). Acara juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Jakarta Utara tergenang. Banjir yang melanda diduga berasal dari luapan air laut yang pasang atau rob. Air laut yang pasang ini bahkan sempat menimbulkan tanggul di kawasan Pluit jebol.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menilai, banjir di Jakarta Utara bukan karena proyek reklamasi yang tengah dikerjakan. Banjir lebih disebabkan perubahan iklim.

"Memang betul bahwa dengan perubahan iklim peluang untuk banjir karena rob memang besar. Bahkan di negara-negara kepulauan Pasifik itu sudah 350 ribu orang kehilangan tempat tinggal karena hal-hal seperti itu. Yang penting kita waspadai aja," kata Siti di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Politikus Nasdem itu mengatakan, rob Jakarta Utara sudah terjadi sebelum adanya reklamasi. Hal itu sudah terjadi bertahun-tahun.

Pemerintah saat ini memang belum melakukan langkah untuk membantu Pemprov DKI Jakarta menangani tanggul yang rawan jebol. Tapi sudah diputuskan dalam rapat kabinet, Bappenas akan membantu penguatan tanggul di utara Jakarta.

"Memang pada rapat terakhir di rapat terbatas kabinet, itu presiden memerintahkan kepada Bappenas untuk merencanakan secara menyeluruh dan secara luas. Ya, NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) sebetulnya," dia menambahkan.

"Plan-nya harus dibuat dengan selesai di Bappenas," Siti memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya