Liputan6.com, Jambi - Hingga H-7 jelang penutupan, lelang enam jabatan di Pemprov Jambi belum juga laku. Gubernur Jambi Zumi Zola menilai hal itu sebagai kewajaran karena tanggung jawab yang diemban pejabat sangat besar.
Untuk pertama kalinya, Zumi Zola menggelar lelang jabatan setingkat Eselon II. Ada enam jabatan penting yang dilelang sejak 25 Mei 2016 lalu dan akan ditutup pada 14 Juni 2016 mendatang. Namun, belum ada satu pun yang mengajukan lamaran secara resmi hingga kini.
"Untuk mengikuti itu (lelang jabatan), banyak syarat yang harus dipenuhi. Jadi beban kerja seperti Kepala Dispenda dan Dirut Rumah Sakit Raden Mattaher itu juga sangat berat. Selain itu, tanggung jawabnya juga besar. Jadi, wajar jika sampai saat ini masih sepi," ujar Zumi Zola di Jambi, Selasa, 6 Juni 2016.
Enam jabatan pimpinan tingkat pratama yang dilelang itu adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Dirut RSUD Raden Mattaher, Direktur SDM RSUD Raden Mataher, Asisten II Setda Provinsi Jambi, serta Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Jambi.
Baca Juga
Advertisement
Zola menyatakan satu posisi harus dipenuhi minimal empat pendaftar. Jika kurang, dipastikan waktu lelang jabatan akan diperpanjang atau diulang.
"Selain itu, ada laporan kekayaan setiap peserta yang harus diberikan ke kita juga, banyak prosesnya. Tapi, kita sudah berkoordinasi dengan pihak BKN untuk mencari solusinya," ujar dia menjelaskan.
Namun, ia berharap proses lelang jabatan wajib diselesaikan tepat waktu. Hal itu karena melihat beberapa instansi yang dilelang memerlukan pembenahan segera.
"Seperti Samsat di bawah Dispenda, di instansi itu kita butuh orang yang benar-benar bekerja, bukan asal-asalan. Saat ini, di Samsat itu sistemnya sudah tidak berjalan lagi," ucap Zumi Zola.