Citizen6, Jakarta Seiring meningkatnya jumlah penduduk, kasus orang hilang ikut meningkat. Mulai dari kasus jemaah haji yang terpisah dari rombongan maupun lansia yang tersesat akibat lupa jalan pulang. Sebuah inovasi sepatu dari mahasiswa jurusan Sistem Komputer, Universitas Diponegoro (UNDIP) menggunakan teknologi GPS berhasil memecahkan persoalan kasus orang hilang.
Baca Juga
Advertisement
Di tangan lima mahasiswa; Destia Arti W, Muhammad Salma Nabila A, Niken Dwi S, Wenny Situmorang, dan Romadoni Kevin Julian membuat Sepatu Ergonomis Anti Orang Hilang (SEAOH). Kegiatan yang berasal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dapat berujung inovasi baru dalam pembuatan sepatu.
Sepatu didukung teknologi yang murah dan digunakan secara praktis. Di antaranya, GPS tracking dengan energi mandiri piezo elektrik yang ramah lingkungan. GPS tracking pada sepatu akan melacak posisi pemakai sepatu.
Sementara itu, energi piezo elektrik dapat menghasilkan energi muatan listrik dari tekanan. Energi yang dihasilkan terhubung ke GPS tracking agar GPS tetap terisi.
Pengisian GPS tetap terisi untuk mengantisipasi bila terjadi keadaan darurat. Misalnya, kasus orang hilang dalam kurun waktu yang lama. Orang hilang dapat ditemukan selama GPS masih aktif dan berada di sepatu.
Bukan hanya itu saja, SEAOH juga memiliki fitur untuk menyadap pembicaraan maupun mengirimkan sinyal darurat.
Selengkapnya, kamu bisa baca di sini.
**Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail : campuscj6[at]gmail[dot]com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.