Ribuan Telur Rebus Busuk Beredar di Bogor

Telur dijual Rp3 ribu per 15 butir. Telur-telur tersebut nanti diedarkan di wilayah Bogor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 08 Jun 2016, 14:14 WIB
Ribuan telur busuk temuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor mengamankan ribuan butir telur ayam rebus tak layak konsumsi di Pasar Bogor.

Sebanyak 3.000 butir telur rebus busuk ini disita dari seorang sopir saat mengirim telur ke salah satu penjual di Pasar Bogor, Rabu (8/6/2016) dini hari.

Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga mengatakan telur-telur rebus busuk tersebut dipasok oleh seseorang asal Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Oleh para pedagang, telur-telur busuk tersebut kemudian dijual dengan harga Rp 3.000 per 15 butir.

"Setiap tahun pada bulan ramadan kami menemukan kasus ini. Tahun kemarin di Pasar Kebon Kembang, itu juga sama dipasok dari Cimande," ujar Mangahit.

Meski sudah berulangkali dan melanggar UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, namun petugas nampaknya tidak akan memproses secara hukum pemasok telor rebus itu.

Ribuan telur busuk temuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

"Kami akan panggil. Kalau kasusnya akan dilimpahkan ke Disperindag Kabupaten. Sopirnya sudah dilepaskan setelah dimintai keterangan," ucap dia.

Mangahit menyebutkan, pembeli telur rebus tersebut didominasi ibu rumah tangga dan penjual Bakso.

"Sebenernya mereka tahu kalau telur ini begini (busuk), karena harganya murah ya tetep dibeli," dia menambahkan.

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan Kota Bogor, Wina memastikan bahwa telur rebus tersebut tidak layak konsumsi.

Tahun lalu, tim juga telah melakukan uji laboratorium dan terbukti telor tersebut mengandung bakteri yang dapat mengganggu pencernaan dalam jangka panjang dan gatal-gatal.

Ciri dari telur busuk, lanjut Wina, bentuknya tidak beraturan karena cangkang telur lembek, mengeluarkan bau yang tidak sedap, kemudian kuning telur sedikit lebih besar dan berwarna kecoklatan melingkar seperti cincin pada bagian dalam putih telurnya.

"Walaupun sudah direbus dalam suhu tinggi, bakterinya tidak akan hilang, karena kuat terhadap suhu panas," terang Wina.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya