Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berpesan kepada PT Angkasa Pura II (Persero) untuk benar-benar memperhatikan secara detil sebelum pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
Hal yang menjadi catatan Jonan, pengoperasian Terminal 3 Ultimate tersebut tidaklah mudah. Selain harus memindahkan beberapa operasional maskapai, integrasi sistem informasi di terminal juga cukup rumit.
"Jadi sistem informasi dengan airline, sistem operasi air side-nya, sistem informasi aerodrome, lalu manualnya, sistem emergency itu lama siapnya. Karena itu terminal besar," kata Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Terminal 3 Ultimate ini nantinya akan digunakan oleh seluruh penerbangan Garuda Indonesia dan penerbangan internasional. Oleh karena itu, persiapan operasi terminal 3 ultimate harus benar-benar diperhatikan.
Jonan juga berharap Angkasa Pura II agar tidak memaksakan pengoperasian terminal baru ini. Jika memang benar-benar sudah siap, maka boleh dioperasikan.
"Operasi angkutan lebaran itu kan dimulai tanggal 24 Juni, kalau kiranya tidak siap ya sudah, setelah operasi lebaran saja tidak apa-apa,"
Terminal 3 Ultimate ini nantinya akan digunakan oleh seluruh penerbangan Garuda Indonesia dan penerbangan internasional. Oleh karena itu, pengoperasian terminal 3 ultimate harus benar-benar diperhatikan.
"Jadi harus benar-benar siap, kalau mau dipindahkan tapi belum siap, jadi banyak yang ketinggalan pesawat nanti, kan ini butuh sosialisasi. Jangan kayak main-main," papar Jonan.
Menanggapi rencana pengoperasian terminal pada 20 Juni 2015, Jonan mengaku belum mengetahui hal itu.
"Saya belum tahu, yang pasti jangan di pas-paskan dengan arus mudik dan sebagainya, karena itu akan menganggu. Kalau tanggal 15 Juni, menurut saya kok sulit," papar Jonan.