Penjelasan Pendiri TemanAhok Soal Status Dirinya

Amalia tak mau ambil pusing atas fitnah yang disebarkan pihak tak bertanggung jawab.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 08 Jun 2016, 16:18 WIB
Warga mengisi formulir saat memberikan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama di salah satu Mal, Jakarta, (25/7/2015). Teman Ahok mengumpulkan satu juta KTP warga Jakarta agar Ahok bisa maju pada Pilkada DKI 2017. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Setelah bermasalah dengan imigrasi Singapura, kini pendiri TemanAhok, Amalia Ayuningtyas kembali mendapat masalah. Kini dia dituduh sebagai bukan pemeluk Islam dan menggunakan hijab hanya sebagai taktik politik.

Amalia tak mau ambil pusing atas fitnah yang disebarkan pihak tak bertanggung jawab.

"Terlalu banyak fitnah yang sudah kita alami. Tapi karena ini bulan Ramadan, kita berharap fitnah ini dapat diluruskan supaya tidak lebih banyak yang berdosa karena prasangka" kata Amalia seperti dikutip dari laman TemanAhok, Rabu (8/6/2016).

Fitnah itu disebarkan menggunakan foto orang lain yang kebetulan sama-sama memakai kacamata namun tidak memakai hijab. Ada beberapa foto perempuan berbeda disebut sebagai Amalia. "Itu bukan foto saya," tegas Amalia.

Masalah ini menuai reaksi dari orang dekatnya. Maharsi Wahyu, kakak kelas Amalia semasa SMA menulis di dinding Facebooknya:

"Sejak saya kenal dia pulalah saya lihat dia selalu berjilbab rapat, tanpa pernah melihatnya sekali pun keluyuran tanpa jilbab yang artinya berita tersebut sama sekali tidak benar," ucap Marhasi.

Fitnah tersebut disebarkan pertama kali oleh akun Facebook milik Zeng Wei Jian dan dengan cepat menyebar di kalangan tertentu. Akun tersebut memakai wacana "Silent Attack on Islamic Akidah".

Bahkan belakangan, akun yang sama juga mengarahkan isu bahwa Amalia merupakan putri dari salah seorang politikus PDIP.

"Hal ini juga fitnah. Saya anak dari keluarga sederhana yang tak berpolitik sama sekali," jawab Amalia.

Amalia pun menyadari hal ini merupakan tantangan bagi TemanAhok. Namun, kata dia, fitnah ini adalah pembodohan massal dengan menggunakan SARA.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya