Bahaya Kecilkan Perut dengan Plastic Wrap

Plastic wrap yang biasa digunakan untuk menutup makanan kini sedang digandrungi wanita.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Jun 2016, 07:30 WIB
Para ahli menilai, ketimbang menghabiskan uang mengecilkan perut dengan body wrap, sebaiknya beralih ke gym lantaran bahan kimia plastik tidak cocok untuk kulit.

Liputan6.com, Jakarta Plastic wrap yang biasa digunakan untuk menutup makanan kini sedang digandrungi wanita. Bukan untuk membungkus ikan dan sebagainya, melainkan untuk membungkus bagian tubuh tertentu agar perut rata secara drastis dalam waktu singkat. Namun apakah cara ini aman?

Cara ini ternyata cenderung berbahaya. Plastic wrap dinilai hanya akan membuat seseorang berkeringat berlebihan karena kedap udara. Masalahnya, berkeringat berlebihan akan menyebabkan perubahan kimia darah, mengurangi volume darah dan membuat oksigen yang dikirim ke sel berkurang. Ini akan membuat seseorang lemah, pusing, kebingungan, koma, bahkan kematian.

Ironisnya, perawatan body wrap kini juga hadir di tempat perawatan kecantikan. Beberapa bisnis tersebut mengklaim, cara menyusutkan tubuh dengan cara ini aman dan menjamin mereka mendapat perut rata hanya dalam empat hari. Biaya yang dikeluarkan konsumen pun bervariasi.

Para ahli menilai, ketimbang menghabiskan uang untuk body wrap, sebaiknya beralih ke gym lantaran bahan kimia plastik tidak cocok untuk kulit.

"Bungkus plastik yang digunakan untuk membungkus perut terbuat dari Polyvinyl chloride (PVC), yang telah digambarkan sebagai salah satu produk konsumen paling berbahaya. Zat ini dapat membahayakan hati, limpa, ginjal, pembentukan tulang dan berat badan. PVC juga terkait dengan kanker," tutur para ahli, seperti dikutip Livestrong, Rabu (8/6/2016).

Tak hanya itu, reaksi alergi juga mungkin bisa muncul. Bagi Anda penderita diabetes, menderita tekanan darah tinggi, sedang hamil atau memiliki kondisi medis, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan plastic wrap untuk mengecilkan perut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya