Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar India untuk Indonesia, Nengcha Lhouvum angkat bicara soal rencana impor daging kerbau asal India ke Indonesia. Pengiriman itu sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Nengcha menyebut, daging kerbau asal negaranya awalnya akan dikirim sebelum Ramadan. Namun, urung dilakukan karena terkait dengan beberapa hal teknis.
Baca Juga
Advertisement
Meski tak jadi dilakukan sebelum Ramadan, pengiriman tersebut akan tetap berlangsung. Setidaknya, daging kerbau itu akan tiba di tanah air sebelum lebaran.
"Awalnya kami berencana mengirim sebelum Ramadan, namun meleset jadi sebelum Idul Fitri kami harap sudah sampai," papar Nengcha di kediamannya, Rabu (8/6/2016).
Menambahkan pernyataan Nengcha, Sekretaris Pertama Kedutaan India M. Anand Prakash mengatakan, jumlah daging yang akan dikirim ke Tanah Air akan mencapai jutaan ton.
"Kami akan kirim 200 ton per bulannya," tegasnya.
Anand menegaskan, daging kerbau dari India tak perlu diragukan kualitasnya. Selain dipastikan halal, daging kerbau beku ini juga bebas penyakit kaki dan mulut.
Soal harga, daging kerbau India sangat kompetitif jika dibandingkan produk daging serupa dari negara eksportir lain.
"Harganya sekitar USD 4 atau setara dengan Rp 52 ribu per kilogram," jelas Anand.
Keterangan mengenai niatan Jokowi mengimpor daging kerbau disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Muladno. Permintaan ini dikeluarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2016 yang mengubah basis impor daging dari negara (country base) menjadi zona (zone base).
Muladno menyebut meski ada permintaan daging kerbau asal India masuk, namun Jokowi tak akan membiarkan proses itu terjadi tanpa syarat dan regulasi. Terutama soal harga.
"Presiden Jokowi mengharapkan sebelum Ramadan daging kerbau sudah tersedia dengan harga yang murah," sebut Dirjen Muladno, dalam acara Roadshow on Indian Bovine Meat, di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 21 April 2016 malam.
"Pak Jokowi melihat harga daging di Malaysia hanya Rp 50 ribu per kilogram, hampir separuh harga daging di sini. Kami kemudian mengetahui daging di Malaysia sebenarnya daging kerbau India," sambung dia.
Demi mewujudkan keinginan Jokowi, Kementan tengah membahas kebijakan turunan dari PP nomor 4 tahun 2016, itu berupa peraturan menteri pertanian.