Tata Motors Perketat Pembelian Mobil Komersial Secara Kredit

Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) perketat pemilihan konsumen untuk meminimalisir non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah.

oleh Rio Apinino diperbarui 09 Jun 2016, 11:25 WIB
Mengisi kekosongan lineup, memperluas jaringan penjualan, serta meningkatkan kualitas produk jadi strategi andalan Tata Motors di India.

Liputan6.com, Jakarta - Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kuartal I 2016 naik 0,1 persen menjadi 2,8 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini juga terjadi di sektor otomotif.

Salah satu pabrikan yang merasakan dampaknya adalah Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI). Hal ini ditegaskan langsung oleh Manager Brand Commercial Vehicle TMDI, Wilda Bachtiar, di Jakarta.

Menurut Wilda, kredit macet disebabkan karena kondisi perekonomian. Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2016 hanya sebesar 4,92 persen dari target di atas 5 persen.

"Ini dampaknya untuk TMDI, secara permintaan masih tinggi, malah jauh lebih tinggi dari ekspektasi," ujar Wilda, Rabu (9/6/2016). Tapi, permintaan ini tidak diimbangi dengan kemampuan membayar.

Untuk mengantisipasi hal ini, Wilda mengaku Tata Motors akan melakukan screening atau penyeleksian konsumen lebih ketat. Mana konsumen yang benar-benar bisa membayar, maka yang kurang potensial.

"Kami tidak mau menyusahkan partner (perusahaan pembiayaan)," tambah Wilda. Meski demikian, ia mengaku kalau "dibanding kompetitor, kami masih lebih baik."

Mei lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku tidak terlalu khawatir terhadap kenaikan NPL karena peningkatannya masih pada batas wajar. OJK juga memprediksi NPL akan terus membaik hingga akhir tahun.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya