Liputan6.com, Paris - Bek Prancis, Bacari Sagna mengatakan bahwa tuduhan Eric Cantona soal pemilihan pemain Ayan Jantan --sebutan Prancis-- di Piala Eropa 2016 yang dilakukan Didier Deschamps sangat memalukan.
Sebelumnya, Cantona mengatakan kepada media asal Inggris, Guardian bahwa pencoretan Karim Benzema dan Hatem Ben Arfa dilandasi rasis. Menurut legenda Timnas Prancis dan Manchester United itu, Deschamps tidak memasukkan keduanya karena berasal dari Afrika Utara.
Baca Juga
- Piala Eropa 2016: Ronaldo dan Pepe Disebut Mirip Aktor Hollywood
- Dekat dengan Tuhan, Ali Merasa Tidak Butuh Pengawal
- Mengenal Bintang Muda Piala Eropa: Anthony Martial
Advertisement
"Saya tidak terkejut dia memanfaatkan situasi Benzema untuk tidak memilihnya. Terutama setelah Manuel Valls (Perdana Menteri Prancis) mengatakan dia sebaiknya tidak bermain untuk Prancis. Dan Ben Arfa mungkin adalah pemain terbaik di Prancis. Tapi keduanya mempunyai asal yang sama,” kata Cantona.
Namun, pernyataan Cantona itu dimentahkan oleh Sagna. Menurut bek Manchester City tersebut, Deschamps memilih pemain pemain untuk Piala Eropa 2016 tidak dilandasi oleh rasis.
"Sungguh memalukan mendengar komentar Cantona sebelum Piala Eropa. Sepertinya dia sangat sering melakukan hal itu setiap semua pemain Prancis berkumpul. Dia sungguh memalukan," ucap Sagna, dikutip dari Soccerway.
"Saya seorang pria berkulit hitam, salah satu keturunan Maghreb. Jadi saya tidak berpikir ada rasisme di sini," kata mantan bek Arsenal tersebut.
Menurut Sagna, tidak ada nama Benzema dan Ben Arfa dalam skuat Prancis karena pelatih memikirkan komposisi yang pas untuk tim. "Pelatih kepala sudah mengambil keputusan. Saya pikir masalah itu tidak akan membuat kami goyah," ujarnya.