Liputan6.com, New York Penyanyi pop dunia Katy Perry dan Beyonce mendapat teguran keras dari paramedis. Mereka dianggap dapat memberikan contoh buruk bagi generasi muda karena sering mempromosikan junk food dan minuman bersoda yang bisa memicu obesitas.
Seperti diberitakan Daillymail, Kamis (9/6/2016), hal ini didasarkan oleh sebuah penelitian yang menemukan selama 14 tahun tidak ada selebritas dunia yang mendukung konsumsi sayur dan buah.
Advertisement
"Mereka termakan oleh produsen makanan dan minuman yang menargetkan dua miliar penjualan setiap tahun," tulis studi yang dipublikasikan di Journal Pediatrics.
Setidaknya, dalam studi tersebut, para selebritas telah mempromosikan lima produk makanan tidak bernutrisi, termasuk minuman manis, makanan cepat saji dan permen. Dan tak satu pun dari bintang-bintang tersebut yang mempromosikan buah, sayuran atau biji-bijian.
"Beyonce, Katy Perry, dan Nicki Minaj bisa dianggap bertanggung jawab atas kenaikan berat badan anak-anak," penulis mengklaim.
Penulis studi Profesor Marie Bragg dari New York University mengatakan, penawaran bintang iklan selebritas ini sering bernilai jutaan dolar. Namun mengingat penargetan mereka adalah remaja, jadi mereka sangat berpengaruh.
Dalam studi ini, peneliti mengidentifikasi 163 bintang musik populer yang masuk kategori Billboard Magazine "Hot 100" antara 2013 dan 2014. Setelah memilah berbagai kategori, penulis menemukan 65 dari 163 bintang pop dunia mempromosikan 57 merek makanan dan minuman yang bisa memicu obesitas.
Untuk menilai nilai gizi produk makanan, para peneliti menganalisis informasi nutrisi pada label makanan menggunakan Nutrient Profil Model. Hasilnya, 81 persen makanan dan minuman tersebut dianggap tidak memiliki gizi.
Penulis studi lainnya, Alysa Miller, juga dari New York University, mengatakan, "Popularitas selebritas musik di kalangan remaja membuat mereka unik, siap untuk melayani sebagai model peran positif."
"Selebritas harus menyadari bahwa dukungan mereka bisa memperburuk perjuangan masyarakat terhadap obesitas. Bagaimanapun mereka harus mendukung produk yang sehat sebagai gantinya," kata Miller.