10-6-1967: Dikecam, Israel Akhiri Perang 6 Hari

Selama enam hari Tentara Israel diketahui telah melakukan pelebaran wilayah di Timur Tengah.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 10 Jun 2016, 06:00 WIB
Bendera Israel dikibarkan. (Reuters/Ronen Zvulun)

Liputan6.com, Yerusalem - Kericuhan dan pertempuran di Timur Tengah akhirnya usai setelah Israel mematuhi perintah gencatan senjata dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mencegah tentaranya masuk ke Suriah.

Selama enam hari Tentara Israel diketahui telah melakukan pelebaran wilayah di sejumlah bagian Timur Tengah, termasuk ke kota suci tiga agama, Yerusalem.

Tindakan Israel ini menuai kecaman dunia luas. Pasalnya, mereka menggunakan agresi militer demi memperlebar wilayah negaranya.

Tudingan tersebut direspons oleh Perdana Menteri Israel, Levi Eshkol. Menurut dia, apa yang dilakukan negeri zionis adalah bentuk pertahanan diri.

"Ancaman untuk menghancurkan Israel sudah sejak negara ini dibentuk, hal yang sudah diimplementasikan sudah kami hancurkan," ucap Eshkol seperti dikutip dari BBC History, Jumat (10/6/2016).

"Untuk pertama kali dalam 19 tahun, Bangsa Yahudi dapat kembali berdoa secara bebas di Tembok Ratapan dan beberapa tempat suci di Yerusalem dan Hebron," sambung dia.

Sebelum gencatan senjata disetujui situasi di Timur Tengah sempat memburuk. Kondisi tersebut terkait adanya baku tembak di perbatasan kedua negara.

Keadaan tersebut membuat anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk Dewan Keamanan menggelar pertemuan. Setelah negosiasi panjang Israel dan Suriah setuju menarik mundur militernya.

Kendati demikian, Suriah masih mengeluarkan tuduhan bahwa Israel sudah berniat masuk wilayahnya. Bahkan masuk hingga Ibukota Damaskus.

Di tanggal yang sama pada 2004 penyanyi terkenal Amerika Serikat, Ray Charles menghembuskan nafas terakhirnya. Charles meninggal di usia 73 tahun di California.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya