Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok punya solusi untuk menghentikan praktik makam fiktif. Caranya adalah dengan sistem pemesanan makam secara online.
Sebenarnya, kata dia, makam online di Jakarta, sudah mulai berjalan sejak awal 2015. Saat ini sudah program tersebut cukup efektif untuk melihat ketersediaan lahan makam dan mengetahui nama pemesan.
"Udah pakai elektronik, udah kita perbaiki. (makam online) Sudah dari tahun lalu, udah mulai," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini di Balai Kota Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Menurut Ahok, adanya makam fiktif di Jakarta karena ahli waris menyogok pegawai Dinas Taman dan Pemakaman DKI. Sehingga tak heran, nama pemesan tidak tercatat di sistem online, tapi makam dan nisan sudah ada meski tak berisi.
Selain pemesanan makam online, pembayaran dengan sistem nontunai juga jadi solusi untuk mencegah pungutan liar.
Belum Bisa Copot Kepala Dinas
Meski banyak pungli, Ahok mengaku belum bisa mencopot Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati. Sebab, Ahok belum mendapatkan pengganti yang pas.
"Memang kita mau copot kepala dinas juga kamu mau ganti siapa? Kalau ganti mirip-mirip ngapain. Kalau cuma ganti kepala dinas, bawahnya enggak diganti semua enggak ada guna," ucap Ahok.
Menurut Ahok, oknum di dinas tersebut tersebar dari pejabat tinggi hingga staf terendah. Sehingga solusi efektif untuk menghilangkan pungli adalah mengganti keseluruhan pejabat di dinas tersebut.
"Jadi kalau kamu mau ganti cuci gudang aja semua. Langsung dikeluarin dibuang semua. Nah, ini mesti kumpulin orang. Kalau enggak ya enggak keburu. Itu yang jadi masalah seperti itu sekarang," ucap Ahok.
Saat ini Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta menerapkan sistem online pelayanan pemakaman di 77 TPU, Jakarta. Sistem tersebut agar warga dapat melihat ketersediaan lahan makam.
Pembayaran pun dilakukan secara online melalui Bank DKI. Caranya, ahli waris mendatangi kelurahan setempat dengan membawa surat keterangan kematian dari RT/RW. Nah, setelah itu ahli waris tersebut diminta membayarkan ke Bank DKI yang ada di setiap kantor kelurahan.
Cara Ahok Hilangkan Makam Fiktif di Jakarta
Sebenarnya, kata Ahok, makam online di Jakarta sudah mulai berjalan sejak awal 2015.
diperbarui 10 Jun 2016, 10:42 WIBWarga menaburkan bunga di atas makam saat tradisi ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta, Minggu (29/5/2016). Jelang bulan Ramadan, umat Muslim mulai ramai berziarah ke makam keluarganya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ayah Kandung Meghan Markle Berencana Tinggal di Asia Tenggara, Takut Tak Bisa Bertemu Cucu Selamanya
3 Pelaku Pelecehan Turis Singapura di Bandung Ditangkap Polisi, Ternyata Masih Pelajar
Cerita Saksi Mata Insiden Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 97+200
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 6 Januari 2025
Hasil Liga Inggris: Manchester United Tahan Imbang Liverpool di Anfield
Viral Uang Palsu Beredar di Rumah Sakit Gorontalo, Disebut Mirip dengan Upal UIN Makassar
Truk Mundur Tak Kuat Nanjak Diduga Picu Kecelakaan di Tol Cipularang
Gus Baha Ungkap Hal yang Bisa Menyelamatkan Peradaban di Akhir Zaman
39 Sekolah di Kabupaten Bogor Siap Gelar Makan Bergizi Gratis
2 Perkara Pilkada Banjarbaru Teregister di MK, jika PSU Maka Paslon 01 Lawan Kotak Kosong
Pasangan Selingkuh, Apa Boleh Langsung Dicerai Buya?
Exco PSSI Sebut STY Bagian Sejarah, Nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Bakal Jelas Siang Ini?