Jepang Luncurkan Satelit Pengintai Kelima

Jepang meluncurkan satelit pengintai kelima di Pulau Tanegashima. Roket bernama H-2A ini membawa sebuah satelit berharga US$ 565 juta atau Rp 5,65 triliun.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Nov 2009, 15:04 WIB
Liputan6.com, Kyushu: Jepang meluncurkan satelit pengintai kelima di Pulau Tanegashima, Kyushu, Jepang, Sabtu (28/11) waktu setempat. Roket bernama H-2A ini membawa sebuah satelit berharga US$ 565 juta atau Rp 5,65 triliun.

"Satelit ini akan mengumpulkan berbagai data untuk keperluan pertahanan dan diplomatik," ucap salah seorang pihak Kantor Kabinet, Hisashi Michigami pada Associated Press. Ia menambahkan roket telah sukses diluncurkan tanpa kendala berarti.

Michigami mengatakan Jepang memiliki tiga satelit yang masih berfungsi. Sementara satelit keempat sudah tidak lagi beroperasi sejak 2007 karena kerusakan elektrik. Tiga satelit tersebut, ditambah H-2A akan bertahan selama lima tahun.

Selama ini, Jepang selalu berpatokan kepada Amerika Serikat untuk urusan intelijen. Namun Negeri Matahari Terbit itu berhasil meluncurkan satelit pengintai pertama pada 2003. Program tersebut tak lepas dari pengaruh program misil Korea Utara. Di bulan April 2009, roket milik Korea Utara terbang di atas langit Jepang dan mendarat di Samudra Pasifik.

Jepang sudah lama dikenal dunia sebagai negara yang terbilang cukup maju dalam urusan luar angkasa. Hal itu dibuktikan dari diluncurkannya satelit pertama Jepang pada 1970.

Tahun lalu, Parlemen Jepang mengizinkan program luar angkasa nasional untuk dijadikan sebagai sarana pertahanan. Langkah ini diambil dalam rangka mendorong militer Jepang untuk lebih berperan di kancah internasional.

Selain satelit, Jepang juga berencana membuat robot berkaki dua untuk berjalan di bulan pada 2020.(WIL/ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya