Liputan6.com, Jakarta - Pemain-pemain timnas Prancis yang beragama Islam tidak akan menjalani ibadah puasa selama Euro 2016. Sebab mereka khawatir kondisi fisiknya bakal jeblok saat memperkuat skuat Les Bleus.
Pilihan sulit memang harus dihadapi pemain-pemain Muslim Les Bleus. Sebab di satu sisi mereka harus menjalani puasa yang menjadi ibadah wajib selama datangnya bulan suci Ramadan. Sedangkan di saat yang bersamaan, mereka juga perlu menjaga performanya tetap stabil di Euro.
Baca Juga
- Giroud Warnai Jenggot Bila Prancis Juara
- Prancis Gagal, Pemain Bintang Siap-siap Dapat Kritik Pedas
- Piala Eropa 2016: Teror Menyasar Lapangan Hijau
Advertisement
Seperti diketahui, sejak Senin lalu, umat Islam di seluruh dunia telah menjalani puasa. Selama menjalani ibadah ini, mereka tidak diperkenankan makan dan minum sejak matahari terbit hingga tenggelam. Bagi masyarakat Eropa, tahun ini menjadi puasa terlama dalam 33 tahun terakhir.
Pemain-pemain Muslim Les Bleus, semacam Paul Pogba, telah memutuskan menunda puasa. Untuk sementara mereka fokus kepada persiapan Les Bleus. Namun Pelatih Les Bleus, Didier Deschamps telah meyakinkan bahwa pihaknya akan menyediakan menu makanan halal bagi pemain Muslim.
Masalah seperti ini sebenarnya bukan hanya dihadapi oleh Prancis saja. Sejumlah negara seperti Albania dan Turki yang didominasi pemain Muslim juga terpaksa menempuh cara yang sama.