Di Jakarta Fair, Mendagri Sindir Sambutan Ahok sebagai Kampanye

Tjahjo Kumolo menyebut pidato Ahok setengah kampanye.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jun 2016, 23:06 WIB
Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II. (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pagelaran akbar tahunan Jakarta Fair kembali digelar. Pada pidato pembukaan acara yang merupakan bagian HUT ke-489 DKI Jakarta itu,  Mendagri Tjahjo Kumolo menyindir sambutan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dinilainya adalah kampanye.

Diketahui, pria yang biasa disapa Ahok itu berniat maju menjadi bakal calon gubernur dari jalur independen pada Pilkada DKI 2017 mendatang.

Sindiran kepada Ahok dilontarkan Tjahjo karena pada sambutannya Ahok tidak membicarakan Jakarta Fair melainkan program-programnya sebagai Gubernur DKI. Ahok membicarakan LRT, Smart City hingga daging dan rusun bagi keluarga tak mampu.

"Menanggapi pidato Pak Gubernur yang sedikit kampanye," ujar Tjahjo yang langsung ditimpali sorakan para hadirin di Panggung Jiexpo Kemayoran, Jumat (10/6/2016).

Namun, Tjahjo langsung melanjutkan sambutannya dengan menyebut bahwa dirinya tidak hanya menyebut Ahok sembarang kampanye. Sebab menurutnya DKI cukup baik dengan program Ahok.

"Saya sudah sidak jika DKI siap tak hanya jadi kota pemerintahan, kota budaya Jakarta, kota pendidikan, tapi juga sanggup menjadi Ibu Kota Negara dengan membangun inovasi yang ada sekarang," tukas Tjahjo.

Salah satu inovasi yang diapresiasi Tjahjo adalah rencana Ahok membangun RSUD di 44 Kecamatan. Serta janji Ahok lainnya seperti setiap RT dan RW ditempatkan petugas dan tempat pembuangan sampah sehingga memudahkan warga DKI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya