Liputan6.com, Jakarta- Seperti apakah tubuh wanita yang ideal? bagaimana seorang wanita tahu bahwa tubuh mereka sudah ideal? Apa yang menjadi tolak ukur idealnya tubuh tersebut?
Baca Juga
Advertisement
Pandangan wanita pada umumnya soal tubuh ideal dan sosok yang menginspirasi mereka cenderung dipengaruhi oleh budaya populer pada masing-masing era. Banyak orang percaya bahwa kepopuleran adalah hal utama dan menjadi faktor penentu antara yang dipandang baik dan buruk, yang ideal dan tidak dan lainnya.
Namun, pandangan terus berubah seiring dengan berkembangnya zaman. Mari kita telusuri perubahan persepsi masyarakat dunia soal tubuh wanita yang dipandang ideal dalam 100 tahun terakhir ini.
Era 'Gibson Girls'
Pandangan seorang desainer grafis berkebangsaan Amerika Serikat, Charles Dana Gibson untuk tubuh ideal telah menjadi panutan sebagian besar wanita pada era tahun 1890-an akhir hingga 1910-an.
Terinspirasi oleh istri dan keempat saudara perempuannya, Charles menyimpulkan bahwa seorang wanita dengan tubuh ideal adalah mereka yang memiliki pinggang kecil, bokong besar, bahu persegi panjang atau trapeze dan leher yang halus.
Melansir dari Medical Daily, untuk memaksimalkan bentuk tubuh yang ideal, para wanita di era tersebut menggunakan korset.
Lillian Russell, penyanyi terkenal di AS merupakan salah satu contoh ikon tubuh ideal pada masa itu.
Era 'Flapper Girls'
Memasuki era tahun 1920-an, bentuk tubuh ala flapper girls dijadikan kiblat oleh para wanita di dunia Barat. Berbeda dengan pandangan Gibson, tubuh ideal ala flapper girls tidak bergantung pada lekukan tubuh yang ekstrem.
Sebaliknya, mereka dianggap lebih menarik dengan badan relatif kurus, pinggang ke atas dan ke bawah sejajar atau rata dan ukuran payudara kecil hingga sedang.
Seperti dilansir dari Daily Mail, wanita-wanita ini tetap dianggap seksi walaupun bentuk tubuhnya tidak ‘semok’. Mereka mengandalkan baju berukuran minim sebagai penonjol kaki langsing mereka.
Salah satu contoh sosok terkenal yang dijadikan kiblat untuk gaya flapper girls adalah sang ratu kecantikan Miss America pada tahun 1921, Margaret Gorman.
Era 'Soft Siren Girls'
Persepsi tubuh ideal pun berubah lagi di era tahun 1930-an di mana para wanita mulai kembali melirik ide lekukan tubuh seperti di era gibson, namun tubuh tetap berukuran mungil atau langsing layaknya wanita di era flapper girls.
Melansir dari Time, wanita di era 1930-an yang dianggap bertubuh ideal ala soft siren girls adalah mereka dengan tubuh bentuk buah pir, bagian atas kecil, namun bagian pinggangnya melebar.
Salah seorang wanita di masa itu yang dianggap ideal tubuhnya adalah Daisy Fellowes, editor untuk majalah Harper’s Baazar AS.
Era 'Star-Spangled Girls'
Era tahun 1940-an merupakan momen simbolik di mana Perang Dunia II memberikan pengaruh terhadap persepsi bentuk tubuh ideal seorang wanita.
Bahu bidang ala militer menjadi populer di kalangan wanita dengan bra berbentuk peluru atau torpedo seperti yang pernah dikenakan Madonna dianggap sebagai gaya terkeren pada saat itu.
Seperti dimuat oleh majalah Marie Claire, wanita pada masa itu juga terlihat jauh lebih tinggi ukuran tubuhnya dibandingkan sebelumnya.
Hasil karya perancang busana ternama asal Prancis, Christian Dior menjadi simbol pada era 1940-an, di mana setiap wanita yang mengenakannya dianggap bertubuh ideal karena bentuk busananya yang mengacu pada bentuk tubuh proporsional.
1950 Hingga 1980
Era 'Hour-Glass Girls'
Wanita dengan tubuh berbentuk jam pasir, yaitu berisi dengan lekukan tubuh menawan, adalah figur yang dipandang sempurna pada era 1950-an.
Melansir dari Huffington Post, perempuan pada era ini disarankan untuk menambah berat badan mereka sehingga setiap individu terlihat lebih segar, berisi dan seksi.
Wanita-wanita yang menginspirasi bentuk tubuh ideal termasuk aktris seksi Marilyn Monroe, Elizabeth Taylor dan bintang majalah pria dewasa, Playboy, Jessica Rabbit.
Era 'Twig Girls'
Memasuki era tahun 1960-an, bentuk tubuh flapper girls kembali mendominasi kalangan wanita. Namun untuk kali ini, bentuk paling ideal adalah mereka yang bertubuh mungil, langsing dan berwajah manis seperti boneka.
Salah satu contohnya adalah seorang model berkebangsaan Inggris yang bernama Twiggy. Dirinya telah memperkenalkan tren rok pendek dan telah berhasil membuat hal banyak orang percaya bahwa ukuran tubuh mungil cocok dengan rok mini karena kaki terlihat jenjang dan tubuh semampai.
Contoh wanita bertubuh ideal lainnya di era ini adalah istri dari Presiden AS ke-35, John F Kennedy, Jacqueline Kennedy Onassis.
Ia memang buka wanita yang gemar menggunakan baju seperti halnya flappers girls, namun busananya selalu tertutup dan terkesan elegan tanpa harus menunjukan lekukan tubuh terlalu banyak.
Era 'Disco Girls'
Era tahun 1970-an merupakan masa di mana sebagian besar anak muda di negara-negara Barat menggunakan pakaian senam ketat dengan warna mencolok.
Melansir dari Vanity Fair, wanita yang tubuhnya ideal di era disco ini adalah mereka yang mempunyai torso dan kaki panjang sehingga terlihat tinggi semampai.
Christine Marie Evert, petenis profesional yang sempat menduduki peringkat satu sedunia, mempunyai bentuk tubuh ideal yang diidam-idamkan para wanita di masa tersebut.
Advertisement
1980 Hingga 2010
Era Supermodels
Munculnya sejumlah supermodel di era tahun 1980-an membuat banyak wanita sadar bahwa tubuh ideal yang mereka inginkan tidak bisa didapatkan dengan mudah begitu saja. Untuk mendapatkan gelar tubuh ideal, seorang wanita harus berolahraga hingga badannya terbentuk menjadi proporsional.
Sama halnya seperti era disco girls, tubuh langsing tinggi semampai merupakan tolak ukur ideal atau tidaknya tubuh seorang wanita. Namun, seperti dimuat dalam New Zealand Herald, kriteria di era tahun 1980-an diperketat dengan para wanita diharuskan mempunyai tubuh yang fit hasil memeras keringat dari olahraga rutin.
Contoh wanita di era tersebut yang disebut sebagai pemilik tubuh ideal adalah Naomi Campbell dan Cindy Crawford.
Era 'The Waif Girls'
Memasuki era tahun 1990-an, persepsi soal tubuh ideal pun berubah dengan sangat drastisnya menjadi seperti yang didambakan para wanita pada era tahun 1960-an silam.
Perbedaannya adalah, di era tahun 1990-an bentuk mungil tidak cukup, seorang wanita dianggap keren ketika ia juga terlihat sangat kurus seperti model ternama, Kate Moss.
Melansir dari New York Times, era the waif ini sangat bertolak belakang dengan persepsi satu dekade sebelumnya yang mengutamakan tubuh fit.
Namun, tidak berarti semua wanita di era waif terlihat kurus seperti kurang sehat. Mendiang Putri Dari Wales, Lady Diana Spencer juga merupakan salah satu sosok yang dipandang sebagai ideal tubuhnya di era tersebut; semasa hidupnya Diana tetap terlihat sehat dan bugar bagaimanapun penampilannya.
Era 'Buff Beauty'
Keindahan tubuh wanita era 1980-an kembali populer di tahun 2000-an awal. Namun di era milenium ini, wanita di seluruh dunia mulai diperkenalkan dengan spray tan atau penggelap warna kulit yang berhasil membuat para model Victoria Secrets dua kali lipat lebih seksi tubuhnya.
Spray tan yang mereka gunakan mampu membuat kulit di bagian tubuh tertentu lebih mengkilap sehingga terlihat eksotis dan lebih terbentuk otot-ototnya.
Jadi, wanita yang tubuhnya ideal di era ini adalah mereka yang langsing tinggi semampai dan eksotis.
Era 'Bootylicious'
Untuk beberapa tahun terakhir ini, persepsi akan tubuh wanita yang ideal berubah untuk kesian kalinya.
Kali ini, bentuk tubuh seperti Marilyn Monroe kembali populer di kalangan wanita segala umur.
Keseksian tubuh wanita dinilai dari lekukannya dan keindahan bokong semakin lama menjadi kriteria wajib untuk bisa dikategorikan sebagai pemilik tubuh yang ideal.