Liputan6.com, Jakarta - Buruh meminta pemerintah mengambil langkah-langkah nyata dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok. Caranya antara lain dengan menggelar operasi pasar dan memberantas mafia pangan.
Ini diungkapkan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangannya, Sabtu (11/6/2016).
"Buruh meminta gubernur operasi pasar. Harus berani berantas mafia pangan. Jadikan DKI sebagai contoh daerah yang bisa menstabilkan harga pangan karena APBD yang besar," jelas dia.
Menurut Said, saat ini upah yang diterima buruh di Indonesia masih terbilang kecil, salah satunya upah di DKI Jakarta. Hal ini menyulitkan buruh untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan saat Ramadan yang harganya terus melambung.
Baca Juga
Advertisement
Dia mencontoh UMP yang dibawa pulang buruh DKI Jakarta sebesar Rp 3,1 juta. Dari jumlah tersebut, buruh harus membeli kebutuhan pokok, membayar transportasi, kontrakan rumah, biaya anak sekolah dan lainnya.
"Jadi apa mungkin sisa gaji tersebut untuk biaya makan sehari-hari dengan harga bahan pokok seperti sekarang ini?," tegas dia.
Dia pun mendesak pemerintah menaikkan upah buruh untuk meningkatkan daya beli buruh di tahun mendatang.
"Sangat mustahil buruh dan keluarganya dapat memenuhi kebutuhan pokoknya saat Ramadan dan Lebaran dengan harga yang mencekik leher," tutur Said.
Dia mengaku buruh berencana menggelar aksi usai Lebaran dalam rangka menuntut kenaikan upah pada tahun depan.