Liputan6.com, Damaskus - Setidaknya 20 orang meninggal setelah dua bom meledak di Sayyida Zeinab, sebuah kota di pinggiran Damaskus, Suriah, pada Sabtu, 11 Juni 2016.
Berdasarkan laporan Syrian Arab News Agency (SANA), ledakan pertama disebabkan oleh bom bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang dengan sabuk peledak. Ledakan kedua berasal dari bom mobil, demikian menurut televisi pemerintah Suriah.
Dikutip dari Independent, Minggu (12/6/2016), ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Hal itu disampaikan melalui media propagandanya, Amaq.
Saurian Observatory for Human Rights, sebuah kelompok pemantau asal Inggris, melaporkan sedikitnya 20 orang meninggal, termasuk 13 warga sipil, dan lebih dari 30 orang terluka dalam ledakan.
Sementara itu SANA melaporkan 12 orang meninggal. Sebanyak 55 orang lainnya terluka dan telah sampai di rumah sakit.
Baca Juga
Advertisement
Foto-foto dari lokasi kejadian yang diperoleh dari saluran resmi Suriah, Al-Ikhbariya, menunjukkan sejumlah mobil yang terbakar dan petugas pemadam kebakaran tengah berusaha untuk memadamkan api.
Menurut laporan SANA, beberapa rumah rusak dan sebuah pasar terbakar saat peristiwa itu terjadi.
Kota tersebut merupakan salah satu tempat suci paling terkenal, karena keberadaan masjid yang di dalamnya terdapat makam Zeinab (Zainab), cucu Nabi Muhammad SAW, berada di sana.
Masjid Sayyida Zeinab kerap dijadikan target ledakan, bom bunuh diri maupun mobil, dalam perang saudara di Suriah yang saat ini telah memasuki tahun ke enam. Beberapa di antaranya diklaim dilakukan oleh ISIS.
Pada April 2016, setidaknya 7 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka dalam sebuah serangan di Sayyida Zeinab.
Sebuah bom yang diklaim dilakukan ISIS juga terjadi di dekat masjid tersebut pada Februari lalu dan menyebabkan lebih dari 130 orang meninggal. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Pada Januari, serangan lain yang diklaim oleh ISIS menyebabkan 70 orang meninggal.