Liputan6.com, Orlando - "Katakan kepada mereka aku di kamar mandi. Dia datang. Aku akan mati," demikian petikan pesan singkat dari seorang anak kepada ibunya untuk memberitahu tragedi penembakan Orlando.
Mina Justice menceritakan pesan horor terakhir dari putranya yang amat ketakutan -- setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam klub malam Pulse di Florida pada Minggu 12 Juni 2016 dini hari.
Advertisement
Ia menuturkan, dirinya bergegas menuju klub Pulse lalu mencoba menghubungi putranya, Eddie Justice dari luar. Pria 30 tahun itu sebelumnya mengirim sms memberitahukan ada penembakan dan memintanya untuk menelepon polisi.
Dalam pesannya mengabarkan ada penembakan di Orlando, Eddie mengatakan ia berlari ke kamar mandi dengan pelanggan klub lain untuk bersembunyi. Namun usaha itu sia-sia.
"Dia menangkap kami, dan dia di sini bersama kami," kata Mina membeberkan percakapan terakhir dengan putranya seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (13/6/2016).
"Panggil polisi bu. Sekarang. Aku berada di kamar mandi. Dia datang. Aku akan mati," tulis Eddie dalam pesannya.
"Saya pikir mereka semua ada di kamar mandi. Aku bisa mendengar banyak orang menangis," kata Mina.
Sebelumnya, Eddie sempat pamit kepada sang ibu dalam pesan mengharukan. 'Mommy, I Love You. Mereka melepaskan tembakan di klub," tulis Justice Eddie dalam pesan yang diterima Mina.
Sejauh ini belum diketahui nasib Eddie. Apakah ia tewas atau tidak. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pada saat kejadian, sekitar 100 orang dilaporkan tengah menikmati malam bertema Latin di klub yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya kaum LGBT tersebut.
Seorang saksi, Ricardo Negron Almodovar mengatakan penembak melepaskan tembakan sekitar pukul 02.00 menjelang klub malam ditutup.
Pelaku penembakan Orlando itu diidentifikasi sebagai pria berusia 29 tahun bernama Omar Mateen.
Berikut ini penuturan ibunda Eddie: