Cara Atur Duit Saat Ramadan Agar Lebaran Banyak Uang

Sayangnya, kebiasaan boros saat Ramadan malah membuatmu dompetmu tipis di waktu lebaran.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 14 Jun 2016, 04:01 WIB
Ilustrasi Menu Buka Puasa (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Saat lebaran nanti, Anda pasti inginnya punya banyak uang. Supaya bisa dibagikan sebagai tunjangan hari raya (THR) untuk saudara yang masih kecil, diberikan kepada orangtua, atau membeli baju untuk diri sendiri.

Sayangnya kebiasaan boros saat Ramadan malah membuatmu dompetmu tipis di waktu lebaran. Sebelum semuanya terlambat, yuk intip cara mengatur bujet bulanan saat puasa Ramadan di bawah ini seperti dikutip dari CekAja.com, Senin (13/6/2016):

Buka Puasa cukup Rp 10.000

Supaya tetap hemat di bulan puasa ya jangan lapar mata. Berbuka dengan secukupnya dengan segelas air putih dan kurma.

Kalau ingin dengan menu lain, perhatikan pula kandungan gizinya. Jangan langsung berbuka dengan makanan pedas, makanan berminyak, dan mengandung gula tinggi.

 

Bukan berarti Anda tidak boleh  berbuka dengan yang enak-enak lho. Berbuka dengan es kelapa muda dan bolu kukus tidak akan lebih dari Rp 10.000, tapi tetap enak kan?

Pengeluaran untuk buka puasa dalam sebulan = Rp 10.000 x 30 = Rp 300.000

Makan malam cukup Rp 30.000

Setelah salat tarawih, perut terasa lapar. Di sinilah ujian lapar mata yang kedua karena pasti inginnya makan makanan berat enak.

Anda tetap  bisa berhemat dengan memilih menu sehat seperti sayuran dan satu menu lauk berprotein dan memasak nasi sendiri. Pengeluaran makan malam dalam sebulan= Rp 30.000 x 30 = Rp 900.000


Sahur dengan sisa makan malam

Sahur dengan sisa makan malam

Kalau makan malam tidak habis jangan langsung dibuang. Tambahkan satu macam sayuran dan buah. Perbanyak konsumsi protein, bukan karbohidrat.

Cara ini membuatmu tidak cepat lapar saat berpuasa. Jangan lupa untuk minum vitamin dan banyak minum air putih. Pengeluaran sahur dalam sebulan = Rp20.000 x 30 = Rp 600.000

Sedekah 10 persen dari pengeluaran per hari

Tentu saja semakin banyak anggaran untuk infak dan sedekah akan semakin baik. Tapi kalau Anda orang yang mudah lupa, coba anggarkan minimal 10 persen dari pengeluaran harian.

Misalnya, kalau dalam sehari Anda menghabiskan Rp 80.000, maka sisihkan Rp 8.000. Dalam sebulan Anda sudah bersedekah Rp 240.000.

Sekali lagi, lebih banyak yang Anda sisihkan akan semakin baik karena bulan Ramadan adalah waktunya mendulang pahala. Jangan lupa salurkan kepada orang yang berhak dan benar-benar membutuhkan.


Zakat fitrah

Zakat fitrah

Zakat fitrah wajib dikeluarkan paling lambat sebelum salat Idul Fitri selesai. Besarannya  menurut para ulama sesuai penafsiran hadits kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2,7 kilogram (kg) makanan pokok. Kalau harga satu liter beras Rp 10.000, maka Anda harus mengeluarkan Rp 35.000.

Catat sebagai pengingat di ponsel atau tempel menggunakan sticky note di meja kerja. Karena meski tidak banyak, ibadah ini wajib hukumnya sebagai penyempurna ibadahmu selama bulan Ramadan.

Beli baju lebaran 30 persen dari uang THR

Ada tujuan tersendiri dari pemberian THR oleh tempat kerja. THR memang diperuntukkan agar para karyawan dapat merayakan hari raya dengan suka cita.

Besarnya THR telah diatur Undang-undang. Yakni 1x gaji bagi karyawan yang sudah bekerja satu tahun atau lebih. Sedangkan jika karyawan bekerja di bawah 12 bulan, THR dihitung secara proporsional (lama bulan bekerja : 12 x gaji per bulan).

Nah, misalnya Anda mendapat THR Rp 4 juta, Anda bisa menggunakan 30 persen yang berarti Rp1,2 juta untuk beli baju lebaran. Jika pengeluaran lebaranmu kurang dari ini akan lebih bagus lagi karena artinya Anda punya banyak sisa untuk ditabung.

Angka 30 persen membuat keuanganmu tetap sehat, meski semuanya tergantung pada kebutuhanmu. Yang terpenting, jangan sampai mengutang karena tidak bisa membendung keinginan beli baju baru.(Ndw/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya