Liputan6.com, Kingston - Usain Bolt terancam kehilangan medali emas Olimpiade Beijing 2008 dari nomor estafet 4 x 100 meter. Ini dikarenakan rekan Bolt, Nesta Carter, terbukti gagal lolos dari tes doping.
Baca Juga
- Rio Haryanto Keluhkan Lambatnya Pit Stop Tim Manor
- Aksi Menjijikkan Pelatih Jerman di Euro 2016 Tertangkap Kamera
- Lewat Gol Kontroversial, Peru Singkirkan Brasil
Advertisement
Nama Carter masuk dalam 31 sampel yang dinyatakan positif doping dari 454 sampel atlet Olimpiade Beijing 2008 yang telah diuji Komite Olimpiade Internasional (IOC). Komite Olimpiade Jamaika menyatakan telah diberitahu IOC terkait kasus doping tersebut.
"Saya tak terlalu senang atas situasi ini," kata Bolt kepada RJR communication di Kingston, Jamaika, seperti dinukil dari BBC, Senin (13/6/2016).
"Selama bertahun-tahun Anda telah bekerja keras untuk mengumpulkan medali emas dan Anda bekerja keras untuk menjadi juara, ini menyedihkan, tapi itu hanya salah satu hal."
"Jika saya harus memberikan kembali medali emas, saya akan mengembalikannya," tutur Juara Dunia dan Olimpiade untuk nomor sprint itu.
Sementara itu, Carter belum mengomentari kasus ini. Carter menjadi pelatih pertama tim estafet Jamaika di Olimpiade Beijing 2008. Pelari selanjutnya adalah Michael Frater, Asafa Powell, dan terakhir Bolt. Mereka mencetak rekor dunia dengan catatan waktu 37,10 detik.
Selain di Olimpiade 2008, Carter juga masuk ke dalam tim estafet Jamaika saat meraih medali emas Olimpiade London 2012 bersama Usain Bolt. Sprinter berusia 30 tahun itu juga memenangkan Kejuaraan Dunia 2011, 2013, dan 2015 bersama Bolt.