Liputan6.com, Sussex - Sebuah riset baru menemukan bahwa mengemudikan mobil sambil menelepon via hands-free sama bahayanya dengan menelepon langsung. Ini membantah klaim yang menyebut fitur hands-free membuat menelepon di mobil lebih aman.
Penelitian ini, yang diterbitkan dalam jurnal Transportation Research University of Sussex, menemukan bahwa mereka yang menelepon menggunakan hands-free akan terpicu imajinasi visualnya sehingga lebih lamban dalam mendeteksi bahaya.
Baca Juga
Advertisement
Penglihatan mereka juga akan memiliki fokus yang lebih sempit, terutama tidak awas pada sisi-sisi jalan. Sekali lagi, hal ini membuat mereka kurang awas terhadap potensi bahaya yang muncul dari samping.
Menurut para peneliti, percakapan menggunakan telepon membuat otak manusia memproses informasi visual yang lebih besar dibanding yang diketahui sebelumnya. Padahal, kapasitas otak manusia memproses informasi terbatas.
Sayangnya, menurut Dr Graham Hole, Dosen Senior Psikologi di University of Sussex, masyarakat telah menganggap menggunakan hands-free cukup aman.
"Padahal penelitian kami menunjukkan bahwa hal ini tidak terjadi. Hads-free bisa sama-sama mengganggu karena percakapan membuat pengemudi membayangkan secara visual apa yang mereka bicarakan. Citra visual ini bersaing untuk memproses sumber daya dengan apa yang pengemudi lihat di jalan," terang Hole.
Hole menambahkan, temuan ini kembali memperkuat bahwa menelepon bukanlah kegiatan yang tepat jika dilakukan saat ada di balik kemudi. "Satu-satunya telepon yang aman di dalam mobil adalah telepon yang dimatikan," tutup Hole.