Kelompok Abu Sayyaf Kembali Eksekusi Mati WN Kanada

Abu Sayyaf mengatakan, uang tebusan tak kunjung datang meski telah lewati batas deadline.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Jun 2016, 18:48 WIB
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap membantu pembebasan WNI yang disandera Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Manila - Kelompok teroris Abu Sayyaf dikabarkan telah mengeksekusi dengan memenggal kepala sandera warga Kanada yang lain. Hal tersebut mereka lakukan setelah uang tebusan tak kunjung didapat.

Robert Hall dikonfirmasi tewas pada Senin (13/2/2016) oleh sumber di militer Filipina seperti dilansir dari Aljazeera.

 

Sandera Turis Asing, Militan Filipina Rilis Video Ancaman (CNN)

"Hari ini, Senin, sandera warga Kanada, Robert Hall dieksekusi dengan dipenggal kepalanya oleh para penculiknya... kelompok Abu Sayyaf," kata sumber militer.

Juru bicara Abu Sayyaf kepada media mengatakan kepada media bahwa batas waktu uang tebusan pukul 15.00 waktu setempat sudah lewat. Oleh sebab itu, sandera kemudian dibunuh.

Akhir April lalu, potongan kepala milik warga Kanada yang lain, John Ridsel ditemukan di selatan Provinsi Sulu.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengecam pembunuhan Ridsel, mengatakan "tindakan itu adalah pembunuhan berdarah dingin."

Ridsel diculik pada September lalu bersama Hall dan warga Norwegia Kjartan Sekkingstad serta warga Filipina, Marites Flor dari resor wisata di Pulau Samal, Filipina Selatan.

"Ramadan baru saja dimulai, dan ternyata bulan suci ini dinodai oleh kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan pembunuhan warga Kanada ini," kata Mujiv Hataman, gubernur Daerah Otonomi Mindanao.

Abu Sayyaf adalah kelompok teroris yang kerap menculik, dan meminta uang tebusan sandera. Kalau tidak diturutkan, mereka tak segan membunuhnya.

Kelompok Abu Sayyaf sebelumnya menyandera 10 ABK WNI. Namun, berkat diplomasi pihak Indonesia, mereka dibebaskan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya