Polisi: Penembakan Christina Grimmie dan Klub Orlando Tak Terkait

Kepolisian Orlando menegaskan kedua peristiwa penembakan yang terjadi di Orlando tidak saling terkait. Ini menepis anggapan sejumlah pihak

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Jun 2016, 19:50 WIB
Penembakan sebuah klub malam di Orlando, AS menyebabkan 50 orang tewas, 53 orang terluka

Liputan6.com, Orlando - Kurang lebih sepekan terakhir, Kota Orlando di Florida, Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan dunia menyusul terjadinya dua peristiwa penembakan di sana. Namun pihak kepolisian Orlando menegaskan, kedua penembakan itu tidak saling berhubungan. Demikian seperti dilansir Mirror, Senin (13/6/2016).

Peristiwa pertama menimpa penyanyi muda jebolan ajang pencari bakat The Voice, Christina Grimmie. Ia tewas ditembak usai bernyanyi di The Plaza Live in Orlando, Florida tepatnya ketika sedang memberikan tanda tangan pada para penggemarnya.

Pelaku penembakan Grimmie diidentifikasi bernama Kevin James Loibl berusia 27 tahun, asal St Petersburg, Florida.

Liobl disebut sengaja pergi ke Orlando untuk menghadiri konser di mana Grimmie dijadwalkan akan tampil sebagai penyanyi pembuka untuk band Before You Exit.

Menurut keterangan polisi, Liobl membawa dua pistol, amunisi tambahan, dan sebuah pisau pada saat peristiwa penembakan terjadi. Ia tewas setelah tak sengaja menembak dirinya sendiri ketika dihadang oleh saudara laki-laki Grimmie.

Kepala Kepolisian Orlando, John Mina, mengatakan bahwa tersangka tak memiliki catatan kriminal juga tidak menunjukkan indikasi bahwa ia dan Grimmie sudah mengenal satu dengan lain. Mina berkata, kemungkinan besar pria tersebut merupakan penggemar yang gila.

Sementara itu, peristiwa kedua terjadi di sebuah klub malam gay di Orlando, Pulse. Seorang pria bersenjata yang belakangan diketahui sebagai Omar Mateen menenteng senapan serbu jenis AR-15 dan menembak secara brutal.

Tragedi itu menewaskan 50 orang dan melukai 53 lainnya. Sejumlah pemimpin dunia telah menyampaikan belasungkawa mereka dan mengutuk aksi ini sebagai tindakan melawan kemanusiaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya