Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang hendaknya mengarahkan pandangan pada diri-Nya. Dan apa yang terbagik bagi hidupnya di dunia dan di akhirat. Pertama yang harus disadari, bahwa ia memiliki potensi akal yang dapat menuntunnya menuju kebaikan.
Tetapi dalam saat yang sama ia memiliki potensi nafsu yang dapat menjerumuskannya ke dalam lembah kehinaan. Dengan akal mestinya ia dapat mengendalikan nafsunya itu. Tetapi karena akal bukan jaminan kebenaran, maka dia perlu selalu menoleh kepada tuntunan Allah dan rasulnya.
Advertisement