Liputan6.com, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak berbagai masyarakat Jawa Tengah tidak mengambil air bawah tanah agar dampak yang ditimbulkan dari rob tidak makin parah. Indikasi terkini, permukaan bumi melorot sekitar 11 sampai dengan 12 meter, termasuk di Semarang.
"Maka, kita harus sepakat jangan lagi mengambil air tanah, sepakat menanam mangrove, atau bersama pemkot sepakat untuk tidak membuat pompa (banjir) macet," katanya di Semarang, dilansir Antara, Senin, 13 Juni 2016.
Ganjar menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membangun sabuk pantai sepanjang 15 kilometer guna mengatasi abrasi di Kawasan Teluk Semarang dan rob di Kabupaten Demak.
Terkait dengan rencana tersebut, Pemprov Jateng menganggarkan Rp 1 miliar pada APBD 2016 guna penyusunan detail engineering design sabuk pantai.
Ganjar mengharapkan konsep desain pembangunan sabuk pantai sudah jadi pada pertengahan 2016 sehingga konstruksi bangunan bisa dibangun tahun depan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Ganjar, abrasi dan rob ini menjadi masalah bersama antara Kabupaten Kendal, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak yang dilintasi Kawasan Teluk Semarang.
"Selama ini pemerintah tidak tinggal diam dan upaya mengatasinya sudah beberapa kali dilakukan, seperti penanaman mangrove, pembuatan sabuk pantai dengan bis beton, dan pemecah ombak," ujar dia.
Kendati demikian, kata Ganjar, hasil dari berbagai upaya untuk mengatasi abrasi dan rob itu kurang maksimal karena tidak menyeluruh.