Liputan6.com, Bogor - Mantan Pangdam Jaya Sjafrie Sjamsoeddin menjadi salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 yang diusung oleh Partai Gerindra. Tak hanya didekati oleh Gerindra, Sjafrie mengaku telah didekati oleh sejumlah pimpinan partai politik terkait pencalonan dirinya sebagai bakal calon gubernur.
"Saya diajak berbincang-bincang dengan pimpinan PKS, dengan pimpinan Golkar semasa Pak Aburizal Bakrie," kata Sjafrie usai acara buka puasa bersama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa 13 Juni 2016.
Purnawirawan Letjen TNI ini tak memungkiri sejumlah partai politik menginginkan dirinya mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di DKI. Hanya saja, ia tak mau terburu-buru menyimpulkan keputusannya untuk maju sebagai calon Gubernur.
"Mungkin tidak pas kalau saya mendahului. Tapi saya bisa sampaikan memang ada proses politik yang sedang berjalan, proses politik itu tentunya memerlukan waktu," ucap Sjafrie.
Mengenai kesiapannya sebagai bakal calon gubernur, mantan Wakil Menteri Pertahanan itu hanya menjawab diplomatis.
"Insya Allah, kalau proses politik itu bersatu dengan proses yang horisontal yang berasal dari masyarakat, insya Allah itu akan menjadi bagian proses lanjutan," Sjafrie menandaskan.
Sjafrie merupakan seorang tokoh yang sarat pengalaman militer. Ia juga dikenal dekat dengan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Saat Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Sjafrie merupakan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya yang membawahi DKI Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
Sebelum menjabat Pangdam Jaya pada 1997-1998, Sjafrie duduk di posisi Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Jaya. Usai melepas jabatan Pangdam Jaya, ia menjadi Asisten Teritorial Kepala Staf Umum (Aster Kasum) TNI, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Panglima TNI, Kepala Pusat Penerangan TNI, Sekretaris Jenderal Pertahanan, dan terakhir Wakil Menteri Pertahanan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia juga merupakan kakak dari eks Wakil Kepala Badan Intelijen Negara dan mantan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Advertisement