Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang memiliki kebiasaan buang air besar (BAB) sambil merokok, membaca koran, majalah, atau bermain ponsel. Tujuan buang air biasanya berubah demi kegiatan-kegiatan itu. Sehingga sebagian waktu mereka habis di kamar mandi. Kebiasaan ini tidak hanya membuat waktu terbuang sia-sia, tapi juga tidak baik bagi tubuh.
Seperti dikutip dari Prevention, Selasa (14/6/2016) Gregory Thorkelson, MD seorang psikiater di Departemen Gastroenterologi, Hepatologi, dan Nutrisi di University of Pittsburgh mengatakan waktu normal membuang air besar sebenarnya 10-15 menit. Lebih dari itu dipastikan Anda mengalami masalah sembelit.
Advertisement
Lebih lanjut Thorkelson mengatakan jika tidak ada dorongan BAB sebaiknya jangan ke toilet untuk BAB. Karena akan cenderung BAB dengan mengejan yang menyebabkan pembengkakan pembuluh darah disekitar anus hingga menyebabkan pendarahan di anus (anus). Apalagi saat fokus buang kotoran teralih pada membaca koran atau ponsel.
Gelombang peristaltik terjadi di dalam usus, secara progresif berkontraksi berirama menggerakan tinja hingga menimbulkan dorongan untuk BAB. Tinja akan terdorong untuk keluar dari anus, hingga Anda merasakan dorongan untuk melepasnya.
Thorkelson menjelaskan, jika tidak langsung BAB, maka kita akan mengalami proses yang disebut reverse peristaltik, di mana tinja kembali masuk ke dalam usus.
“Hal ini dapat membuat kotoran menjadi lebih keras dan berakibat sembelit. Semakin keras dan mengering tinja semakin sulit untuk keluar,”tambahnya.
Jika ada dorongan, segeralah membuangnya. Jangan ditunda, dan cukup 10-15 menit saja. Ini dapat membantu mengurangi peristalik dan memperlambat gerakan perut. Sehingga ketika berada di dalam pesawat, tubuh anda akan terbiasa dan membantu menahan.
Apabila Anda menderita sulit BAB alias sembelit, pastikan banyak asupan makanan kaya serat serta minum suplemen seperti magnesium, yang mampu merenggangkan usus. Bisa juga mengonsumsi obat pencahar.