Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin mengoperasikan secara penuh kantor perwakilan di Surabaya pada tahun ini. Dengan begitu, perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya bisa dilakukan di Surabaya dan tak perlu datang ke Jakarta.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menginginkan rencana tersebut dapat dilaksanakan pada tahun ini. "Mestinya tahun ini sudah mulai bisa diluncurkan ya. Kantor Surabaya bisa menerima initial public offering (IPO)," kata dia di GedungBEI,Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Saat ini tak ada kendala berarti di Kantor Surabaya. Menurut Samsul, dengan pengoperasian penuh kantor tersebut membantu perusahaan-perusahaan di wilayah timur Indonesia dalam pencarian sumber dana.
"Kan sudah punya kantor Surabaya jadi nanti kalau misalnya ada emiten di daerah Indonesia Timur mau datang ke Surabaya bisa dilayani di sana," imbuh dia.
Memang, dia mengaku yang masih menjadi pertimbangan ialah ketersediaan penjamin emisi (underwriter). Dia mengatakan, sebagian besar underwriter berada di Jakarta. "Makanya itu yang perlu kita pikirkan, yang jadi kuncinya persediaan underwriter, kan underwriter-nya ada di Jakarta," jelas Samsul.
Untuk diketahui, Surabaya pernah memiliki bursa efek sendiri. Pada 16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
Pada 2007, otoritas memutuskan untuk menggabungkan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).