Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung baru saja ditinggal Dejan Antonic, yang memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala. Kini, posisi Dejan diisi oleh pelatih sementara Herrie Setyawan.
Dejan memilih meletakan jabatannya setelah gagal mengangkat performa Persib di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo. Hingga pekan keenam Persib hanya berada di peringkat ke-13 dengan raihan tujuh poin hasil dari satu menang, empat imbang dan satu kekalahan.
Baca Juga
- Teror Suporter di Piala Eropa Lebih Nyata dari Ancaman ISIS
- Beratnya Beban Cinta Spanyol
- Dejan Tinggalkan Persib, Bagaimana Nasib Pemain Bawaannya?
Advertisement
Sebelum mundur, Dejan sebenarnya telah mendapatkan tekanan dari pendukung Persib, Bobotoh, yang merasa tidak puas dengan kinerjanya. Bahkan, ketika Persib imbang 0-0 melawan Madura United, di Stadion Si Jalak Harupat, Dejan sampai mendapatkan yel-yel bernada ejekan dari ribuan bobotoh yang memadati stadion.
Puncaknya, terjadi ketika Persib takluk 1-4 dari Bhayangkara Surabaya United di Stadion Gelora Delta Sidorajo, Sabtu (11/6/2016) malam WIB. Tidak tahan dengan tekanan, Dejan akhirnya secara pribadi menyampaikan permohonan mundur pada sesi jumpa pers.
"Persib butuh orang baru yang bisa menjawab tantangan fans," kata Dejan dalam jumpa pers.
Kini yang jadi pertanyaan siapakah calon pengganti Dejan? Dua nama teratas yang kemungkinan didapuk sebagai juru racik taktik Persib pun muncul. Mereka adalah Jacksen F. Tiago hingga Djadjang Nurdjaman.
Kedua pelatih tersebut saat ini berstatus tanpa klub. Jacksen sedang menganggur pasca dipecat klub Malaysia, Penang FA pada April lalu, sementara Djadjang juga tanpa klub usai meningkatkan kemampuan melatihnya di Italia.
Meski begitu, banyak pihak yang lebih condong memilih Djadjang kembali ke Persib ketimbang Jacksen. Alasannya, pelatih yang biasa disapa Djanur itu sudah paham dengan kultur sepak bola Kota Kembang.
Hal tersebut sudah dibuktikan ketika Djanur mampu membawa Persib juara Indonesia Super League 2014 dan juga Piala Presiden 2015.
Selain itu, faktor rasa cinta Bobotoh kepada Djanur juga tak bisa dipandang sebelah mata. Dukungan dari Bobotoh yang meminta jajaran manajemen menunjuk kembali Djanur mengalir deras di media sosial.
Djanur memang memiliki peluang yang lebih besar menangani Persib ketimbang Jacksen. Meski jacksen memiliki prestasi segudang di Indonesia, jajaran manajemen kemungkinan tak hanya berpatok kepada itu.
Apalagi Persib juga memiliki sejarah buruk dengan pelatih asing. Tercatat sebanyak delapan pelatih asing, termasuk Dejan, yang pernah menangani Persib semua gagal total.
Kondisi ini yang tampaknya membuat Djanur menjadi pilihan logis untuk menjabat sebagai pelatih Persib. Patut ditunggu, apakah Djanur yang akan dipercaya untuk membawa Atep dkk kembali ke jalur kejayaan.
Penulis: Yosef Deny Pamungkas