Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah keras kabar yang menyebutkan tim suksesnya dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden menerima aliran dana Bank Century. Presiden SBY menyatakan informasi tersebut sebagai fitnah yang luar biasa. "Berita itu 100 persen tidak benar," kata Presiden dalam pidatonya di peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-64 PGRI di Jakarta, Selasa (1/12).
Tudingan tim sukses SBY-Boediono mendapat aliran dana Bank Century dilontarkan aktivis Benteng Demokrasi Rakyat atau Bendera. Dari data yang mereka miliki, dana senilai Rp 1,8 triliun dinikmati para pejabat, partai politik, pengusaha, Komisi Pemilihan Umum, dan lembaga survei. Dari dana tersebut, Edy Baskoro, putra Presiden SBY, dituding menerima Rp 500 miliar. Hatta Radjasa dan Andi Mallarangeng masing-masing Rp 10 miliar. Sedangkan sisanya bertebaran di sejumlah lembaga dan pribadi.
Atas tudingan tersebut, para mantan tim sukses SBY-Boediono telah melaporkan aktivis Bendera ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Menurut Hatta, tudingan aktivis Bendera tidak benar dan merupakan fitnah [baca: Aktivis Bendera Dilaporkan ke Polisi] Selengkapnya simak video berita ini.(BOG/YUS)
Tudingan tim sukses SBY-Boediono mendapat aliran dana Bank Century dilontarkan aktivis Benteng Demokrasi Rakyat atau Bendera. Dari data yang mereka miliki, dana senilai Rp 1,8 triliun dinikmati para pejabat, partai politik, pengusaha, Komisi Pemilihan Umum, dan lembaga survei. Dari dana tersebut, Edy Baskoro, putra Presiden SBY, dituding menerima Rp 500 miliar. Hatta Radjasa dan Andi Mallarangeng masing-masing Rp 10 miliar. Sedangkan sisanya bertebaran di sejumlah lembaga dan pribadi.
Atas tudingan tersebut, para mantan tim sukses SBY-Boediono telah melaporkan aktivis Bendera ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Menurut Hatta, tudingan aktivis Bendera tidak benar dan merupakan fitnah [baca: Aktivis Bendera Dilaporkan ke Polisi] Selengkapnya simak video berita ini.(BOG/YUS)