Komunitas Pengemudi Bajaj Ini Bikin Pelatihan Bahasa Inggris

Meski telah memasuki usia yang tidak muda lagi, namun pengemudi bajaj ini masih memiliki tekad yang kuat untuk belajar Bahasa Inggris.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Jun 2016, 17:18 WIB
Meski telah memasuki usia yang tidak muda lagi, namun pengemudi bajaj ini masih memiliki tekad yang kuat untuk belajar Bahasa Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Para pengemudi bajaj yang tergabung dalam Komunitas Bajaj Gas (Kobagas) patut menjadi contoh bagi yang lain. Meski telah memasuki usia yang tidak muda lagi, namun pengemudi bajaj ini masih memiliki tekad yang kuat untuk belajar.

‎Ketua Koordinator Kobagas Asep Misra Miharja mengatakan, saat ini Kobagas yang merupakan mitra kerja sekaligus berada di bawah binaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) tengah menjalankan program pelatihan bahasa Inggris bagi para anggotanya. Pelatihan tersebut ‎tanpa dipungut biaya dan tidak bersifat memaksa bagi para anggota komunitas ini.

"Program ini sudah jalan sekitar dua bulan, sekarang sedang libur dulu karena Ramadan. Pelatihan ini gratis dan terbuka untuk semua anggota Kobagas," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

‎Asep menjelaskan, pelatihan bahasa Inggris ini digelar dua kali dalam sepekan, yaitu pada Sabtu dan Minggu pukul 19.00-21.00 WIB. Untuk lokasinya, Kobagas menyewa ruangan di sekolah Tawakal, Grogol, Jakarta Barat. Dalam sekali pertemuan, rata-rata dihadiri 50 orang pengemudi bajaj.


"Jadi ini tidak memaksa semuanya untuk ikut. Tapi selalu kami himbau anggota untuk hadir, karena sayang kalau program seperti ini sampai berhenti.‎ Tapi tergantung kemauan individu, ada yang nggak mau karena mikir sudah tua, sudah terlambat. Tapi kan tidak ada kata tua dalam mencari ilmu‎. Kalau yang keinginannya kuat ya selalu datang karena ingin bisa.‎ Tapi tetap kita tidak memaksa," kata dia.

Guru yang mengajarkan bahasa Inggris ini pun berasal dari pengemudi bajaj‎ BBG, yaitu Muslihudin. Dia merupakan pengemudi bajaj lulusan Diploma 2 (D2) Bahasa Inggris dan mampu menguasai bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

Muslihudin mengaku senang dengan program pelatihan bahasa Inggris ini. Pasalnya, selain bisa menjadi ajang silaturahmi, di‎a juga bisa berbagi ilmu dengan sesama pengemudi bajaj.

‎"Jadi ilmu yang saya punya ini saya juga tularkan ke teman-teman pengemudi lain. Kita belajar bahasa Inggris dari nol, supaya fondasi bahasa Inggrisnya kuat. Dan saya inginnya selama ada waktu, ya kita terus belajar bahasa Inggris," jelas dia.

Dengan menguasai bahasa Inggris, lanjut Muslihudin, maka para pengemudi bajaj bisa berkomunikasi secara baik dengan pengguna jasa bajaj yang terkadang merupakan turis asing. Selain itu juga akan mengangkat citra Indonesia di mata turis asing.

"Dengan bisa bahasa Inggris, misalnya ada turis asing mau naik bajaj, kita bisa berkomunikasi masalah tarif, tempat tujuan dan lain-lain. Biasanya akan lebih mudah. Selain untuk berkomunikasi dengan turis, bahasa Inggris bisa digunakan untuk lomba pidato bahasa Inggris misalnya. Kita ingin supir-supir ini mengembangkan kemampuannya," tandas dia.(Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya