Liputan6.com, Tegal: Ban bekas sepertinya dianggap barang tak berharga. Namun di tangan warga Desa Kabunan, Tegal, Jawa Tengah, ban diolah jadi benda bernilai ekonomi. Seperti yang dilakukan Bakir. Ia sudah menekuni usaha kerajinan ban bekas sejak 1990 lalu. Bermodal satu juta rupiah Bakir mengumpulkan ban bekas dari pemasok di Yogyakarta dan Jakarta. Kemudian dengan peralatan sederhana, seperti pisau, paku, dan martil, ban bekas diolah menjadi berbagai benda mulai dari sandal, tempat sampah, vas bunga hingga kursi.
Dalam satu bulan Bakir bisa menghasilkan ratusan berbagai barang dengan omzet Rp 10 juta. Berkat usaha ban bekas ini ia sanggup menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Simak selengkapnya di video berita ini.(IAN)
Dalam satu bulan Bakir bisa menghasilkan ratusan berbagai barang dengan omzet Rp 10 juta. Berkat usaha ban bekas ini ia sanggup menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Simak selengkapnya di video berita ini.(IAN)