Angka '666', Paus Fransiskus Tolak Sumbangan Presiden Argentina

Presiden Argentina memberikan sumbangan sejumlah 16.666.000 peso. Paus Fransiskus menolaknya.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 15 Jun 2016, 07:15 WIB
Pertemuan Paus Fransiskus dan Presiden Mauricio Macri yang digambarkan 'dingin' (Reuters)

Liputan6.com, Vatikan - Meski sama-sama berdarah Argentina, hubungan Paus Fransiskus dan Presiden Mauricio Macri tak sehangat yang diharapkan.

Pertemuan pertama dua tokoh tersebut selama 22 menit pada Februari 2016 lalu digambarkan berlangsung 'dingin'.

Kabar teranyar bahkan menyebut, pemimpin Takhta Suci Vatikan tersebut menolak sumbangan kemanusiaan dari Macri, atas nama Pemerintah Argentina, kepada yayasan pendidikan Scholas Occurentes yang didukung Paus Fransiskus -- yang didasarkan organisasi serupa yang didirikan saat pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu masih menjadi Kardinal Buenos Aires.

Gara-garanya diduga, uang sumbangan tersebut berjumlah 16.666.000 peso atau Rp 16,14 miliar. Ada angka '666' di dalamnya.

Awalnya, sekitar dua pekan lalu, Paus Fransiskus mengadakan sebuah acara di Roma. Medali penghargaan diberikan pada sejumlah selebritas Hollywood seperti George Clooney, Salma Hayek, dan Richard Gere -- yang bersedia menjadi duta kemanusiaan untuk organisasinya.

Tak lama kemudian, Presiden Macri memberikan donasinya.

Namun, menurut Vatican Insider -- publikasi khusus urusan kepausan yang dipublikasikan media Italia La Stampa -- Paus Fransiskus menulis surat pada cabang yayasan Scholas Occurentes di Argentina, meminta mereka mengembalikan uang tersebut.

"Pemerintah Argentina perlu untuk mengatasi begitu banyak kebutuhan, Anda tidak seharusnya meminta satu sen dari dana mereka," tulis Paus kepada pihak yayasan.

"Aku tak suka 666," tambah Paus Fransiskus dalam suratnya, seperti dikutip dari Guardian, Rabu (15/6/2016). Entah apa maksudnya.

Paus Fransiskus adalah pendukung perubahan  progresif di Argentina, sikap itulah yang membuatnya berseberangan dengan Macri.

Namun, Sri Paus dikabarkan merasa terganggung ketika media Argentina mengabarkan bahwa donasi sang presiden adalah tanda bahwa hubungan keduanya membaik.

Scholas Occurentes cabang Argentina kemudian mengembalikan donasi tersebut.

Sementara itu, pihak pemerintah membantah bahwa pengembalian donasi tersebut menggambarkan adanya hubungan buruk.

"Tak ada sikap permusuhan terhadap presiden," kata Menteri Luar Negeri Argentina, Susana Malcorra setelah pertemuan dengan Paus Fransiskus di Roma pada Senin lalu.

"Pembicaraan berlangsung kaya dan alami, tak menunjukkan adanya perbedaan filosofis yang besar," kata dia soal pertemuan Paus Fransiskus dengan Macri.

Pengkritik pemerintahan Macri mengatakan, penolakan Paus menunjukkan ketidaksetujuannya pada kebijakan penghematan besar-besaran presiden untuk menaikkan tarif listrik sebanyak 500 persen, dan tarif angkutan 100 persen, yang bakal menyiksa kelas pekerja di Argentina.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya