Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan nasional pada Mei 2016 mencapai US$ 375,6 juta, karena kinerja ekspor lebih besar dibanding impor.
Sementara secara akumulasi, total surplus neraca dagang Indonesia mencapai US$ 2,7 miliar periode Januari-Mei 2016.
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, pada periode Mei 2016, realisasi nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 11,51 miliar, lebih tinggi dibanding nilai impor yang sebesar US$ 11,14 miliar di periode yang sama.
"Jadi ada surplus neraca perdagangan di bulan kelima ini sebesar US$ 375,6 juta. Kalah dari realisasi Mei 2015 yang surplus US$ 1,14 miliar. Sedangkan Mei 2012 defisit US$ 207,1 juta, Mei 2013 defisit US$ 257,1 juta, dan surplus US$ 53,3 juta di Mei 2014," kata dia saat Konferensi Pers di kantornya, Rabu (15/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Lebih jauh Suryamin menjelaskan, surplus pada Mei 2016 dipicu positifnya neraca perdagangan di non migas sebesar US$ 1,09 miliar sehingga dapat menutup defisit neraca perdagangan migas yang mencapai US$ 710,7 juta.
Secara akumulasi, neraca perdagangan di Januari-Mei 2016 mengalami surplus US$ 2,7 miliar karena ekspor mencapai US$ 56,59 miliar, sementara impor US$ 53,89 miliar.
"Realisasi neraca dagang kumulatif ini lebih rendah dibanding pencapaian Januari-Mei 2015 sebesar US$ 3,9 miliar. Sedangkan di periode yang sama 2014 mencatatkan defisit US 840,8 juta, defisit US$ 2,4 miliar di 2013, sedangkan di Januari-Mei 2012 surplus US$ 1,8 miliar," terang Suryamin.(Fik/Nrm)