Liputan6.com, Denpasar - Sebutan Wali Songo sangat populer terkait perkembangan Islam di Nusantara. Wali Songo atau Wali Sembilan adalah sebutan untuk sembilan ulama atau wali yang menjadi tokoh penyebar Islam di Jawa.
Jika di Jawa ada Wali Songo, di Bali juga ada penyebar Islam yang disebut Wali Pitu. Sesuai namanya, Wali Pitu adalah sebutan untuk tujuh wali penyebar Islam di Pulau Dewata. Misi yang diemban Wali Pitu di Bali mirip dengan yang dijalankan Wali Songo di Jawa.
Jejak Wali Pitu terlihat, antara lain tertinggal pada sebuah makam di Desa Kemukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Makam yang berada di samping Pura Agung Labuan Aji itu merupakan pusara Syekh Abdul Qadir Muhammad. Ia adalah tokoh Wali Pitu.
Oleh warga setempat, makam Syekh Abdul Qadir Muhammad disebut makam keramat Karang Rupit. Makam Syekh Abdul Qadar Muhammad ramai dikunjungi peziarah dari dalam dan luar Bali. Ia merupakan generasi ke-6 dari Wali Pitu.
Di samping kiri makamnya terdapat beberapa makam lain. Menurut cerita turun temurun, makam-makam tak bernama itu disebut-sebut sebagai murid dari Syekh Abdul Qodir Muhammad.
Dalam sejarahnya, Syekh Abdul Qadir Muhammad merupakan murid dari cucu Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo yang diperintahkan menyiarkan Islam di Pulau Dewata.
Penjaga makam Syekh Abdul Qadir Muhammad, Samsul Hadi menyebut, tokoh Wali Pitu tersebut sebagai orang Tiongkok yang bernama lahir The Kwan Lie. Ia sebelumnya mengawal Putri Ong Tien berlayar menuju Cirebon, Jabar untuk menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Baca Juga
Advertisement
Setelah tiba di tujuan, The Kwan Lie memutuskan berguru ajaran Islam kepada cucu Sunan Gunung Jati.
"Syekh Abdul Qadar Muhammad itu gelar. Nama asli beliau adalah The Kwan Lie," ujar penjaga makam Syekh Abdul Qadar Muhammad, Samsul Hadi kepada Liputan6.com di Jembrana beberapa waktu lalu.
Setelah belajar beberapa lama, sang guru memerintahkan The Kwan Lie yang telah beralih nama menyiarkan agama Islam ke Bali. Syekh Abdul Qadir Muhammad menjalankan perintah tersebut dengan baik.
Ia pun berdakwah di pesisir Pulau Bali, mulai dari Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, hingga Kabupaten Jembrana.
"Tak diketahui persis. Ada banyak versi kisah beliau. Ada menurut penuturan warga setempat dan ada lagi kisah lainnya," ucap Samsul.
Selain Syekh Abdul Qadir Muhammad, enam Wali Pitu lainnya adalah Pangeran Mas Sepuh alias Raden Amangkuningrat, Habib Umar Maulana Yusuf, Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Khamid. Lalu Habib Ali bin Zaenal Abidin Al Idrus, Syeh Maulana Yusuf Al Magribi, dan Habib Ali bin Umar Bafaqih.