Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta kepada para partai pendukungnya untuk berdiskusi dengan TemanAhok soal jalur yang harus dia lewati di Pilkada DKI Jakarta. Setelah mendapat dukungan tiga partai, saat ini Ahok memiliki dua jalur untuk mencalonkan diri, yaitu melalui parpol dan independen.
Namun, kata dia, diskusi itu dilakukan setelah TemanAhok sudah berhasil mengumpulkan satu juta KTP warga DKI Jakarta.
"Saya bilang tiga partai pengusung apa pendukung ini ya sekarang tunggu teman Ahok dapat satu juta (KTP), ya kalian berembuklah gimana, yang pasti semua partai sudah tahu siapa Ahok," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Menurut Ahok, Nasdem, Hanura dan Golkar bisa membantu TemanAhok dalam kampanye, jika dia tetap memilih jalur independen.
"Nah partai sih mau mendukung TemanAhok yang kampanye. Kan memang dia komitmen dukung. Nah saya enggak tahu. Nanti TemanAhok bikinnya gimana," kata Gubernur DKI Jakarta itu.
Ahok mengatakan, untuk maju lewat jalur independen, dirinya hanya tinggal menunggu perolehan dukungan KTP mencapai satu juta, saat ini perolehan KTP sudah mencapai 980 ribu KTP.
"Mereka (TemanAhok) juga sudah dapetin sponsor. Mereka sanggup lima hari selesai, untuk penggandaan tadi. Tinggal kami berdua, Pak Heru tanda tangan yang per lembar, harus back up meterai tanda tangan. Nah itu aja, saya enggak tau. Tunggu sejuta katanya, sebentar lagi bisa sejuta," jelas Ahok.
Dengan adanya dukungan dari tiga partai, total Ahok telah mengantongi 24 kursi di DPRD DKI Jakarta. Terdiri dari sembilan kursi dari Golkar, 10 dari Hanura, dan lima dari Nasdem. Dari jumlah ini, Ahok dapat maju pilkada melalui jalur parpol.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala Daerah, untuk mengusung pasangan calon kepala daerah, parpol harus memiliki minimal 21 kursi dari parpol ataupun gabungan parpol.
Ahok Minta Parpol Pendukung Berembuk dengan TemanAhok
Menurut Ahok, Nasdem, Hanura dan Golkar bisa membantu TemanAhok dalam kampanye, jika dia tetap memilih jalur independen.
diperbarui 15 Jun 2016, 12:14 WIBGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai menjalani pemeriksaan selama 12 jam di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4). Ahok dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pasutri Kaya Bertengkar Masih Maklum, tapi kalau Miskin Bertengkar Kapan Merasakan Surga Dunia?
Penuhi Kebutuhan Konsumen, Kilang Tangguh Pasok 2 Kargo LNG ke PGN
6 Potret Apes Layar HP Bergaris Ini Bikin Elus Dada, Tampilan Tak Terlihat Jelas
Link Nonton Drakor The Queen Who Crowns di Vidio, 2 Episode Baru Tayang Tiap Selasa
Bukan Cuma Bisa Scroll, 4 Mahasiswa UIN Jogja Ini Dobrak Stereotipe Gen Z dan Ubah Arah Demokrasi Indonesia
Anies Mau Bikin Ormas, Cak Imin: Saya Belum Diberitahu dan dan Tidak Tahu
Profil Aaron Kwok, Artis Legendaris asal Hong Kong yang Konser Perdana di Jakarta Malam Ini
Jaz Rowe Rilis Single Tak Biasa, Hadirkan Balada Romansa Pasangan yang LDR
Update Investigasi Jeju Air: Kotak Hitam Pesawat Berhenti Merekam 4 Menit Sebelum Kecelakaan
Raffi Ahmad Akui Pemilik Plat R1 36 yang Patwalnya Bertindak Arogan, Ini Kronologinya
Patwal Mobil RI 36 Jadi Sorotan, Mayor Teddy Ingatkan Pejabat Bijak Saat Berkendara
Beri Pesan ke OSIS se-Jakarta, Cak Imin Titipkan Masa Depan Bangsa