Ketua DPR: Jadi Calon Kapolri, Tito Karnavian Potong 3 Generasi

Ketua DPR memaparkan alasan pencalonan tunggal Tito Karnavian jadi Kapolri.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 15 Jun 2016, 14:31 WIB
Irjen Tito Karnavian tersenyum pada awak media sebelum dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/3). Tito Karnavian dilantik menjadi Kepala BNPT dari jabatan sebelumnya Kapolda Metro Jaya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Ade Komarudin menyatakan Presiden Jokowi telah mengajukan Komjen Tito Karnavian menjadi calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang segera memasuki masa pensiun. Pria yang karib disapa Akom ini pun memaparkan alasan pencalonan tunggal Tito.

"Ini kenaikan pangkat (bagi Tito), prestasi cemerlang prestasi oke, hebat, dipastikan tidak ada calon lain, pilihan Presiden tepat," ujar Akom saat meninjau Stasiun Senen Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Menurut dia, Dewan ingin segera memproses surat yang dilayangkan Mensesneg Pratikno perihal pencalonan Tito tersebut.

"Yang jelas, kita kalau bisa cepat paripurna mengumumkan surat itu, kemudian rapat bamus untuk menjadwalkan keputusan fit and proper test yang dilakukan Komisi III," kata Akom.

Dia menegaskan komunikasi dengan Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo sudah dilakukan. Kemungkinan, kata dia, fit and proper test calon Kapolri digelar pada 22 Juni 2016.

"Yang penting proses DPR, kemudian fit and proper test, dan bagus (hasilnya)," ucap Akom.

Pria yang mengenakan kemeja hitam ini mengatakan, surat yang disampaikan oleh Mensekneg itu langsung ditujukan kepadanya.

"Beliau (Mensekneg Pratikno) sampaikan surat by hand bukan ke kantor ke Sekjen, habis itu tertutup," kata Akom.

Dia yakin, kalau semua rakyat Indonesia sudah tahu bagaimana kinerja dari Tito.

"Saya percaya semua rakyat Indonesia tahu track record beliau (Tito), sangat profesional, santun, cerdas. Dan kenaikan pangkat dipercepat karena prestasi bukan karena apa-apa," ucap Akom.

"Jadi wajar beliau (Tito) dalam penugasaan dari Presiden, sangat wajar terpilihnya Tito meskipun kalau soal puas tidak puas kita tidak tahu. Yang jelas Komjen paling muda potong tiga generasi dan ini sepenuhnya hak prerogatif Presiden yang punya pertimbangan," Akom memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya