Menko Darmin: Daging Beku Itu Enak

Pemerintah berupaya melakukan operasi pasar besar-besaran‎ dengan menjual daging dengan harga Rp 85 ribu per kg.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Jun 2016, 14:53 WIB
Sebanyak 300 ton daging sapi beku asal Australia tiba di Gudang Bulog, Jakarta, Kamis (9/6). Kedatangan daging sapi beku impor ini merupakan bagian dari total jatah impor Perum Bulog tahun ini sebanyak 10.000 ton daging sapi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta kepada masyarakat untuk membiasakan diri mengkonsumsi daging beku. Importasi yang dilakukan pemerintah saat ini adalah daging beku.

Darmin mengungkapkan, banyaknya komentar masyarakat yang menilai daging beku itu tidak enak untuk dimasak, itu salah. Menurut dia, daging beku itu enak dan layak untuk dimakan, tidak kalah dari daging segar.

"Siapa bilang daging beku itu tidak enak, enak, karena kita itu cuma terbiasa saja beli daging itu selalu yang segar. Beku itu enak. Jangan bawa-bawa mitos kalau daging beku itu tidak enak," kata Darmin di kantornya, Rabu (15/4/2016).

Saat ini pemerintah terus berupaya melakukan operasi pasar besar-besaran‎ dimana menjual daging dengan harga di kisaran 85 ribu per kg, tergantung dari jenis dagingnya.

Darmin tak menyangkal, harga daging segar yang saat ini masih di atas Rp 110 ribu per kilogram (kg) tersebut‎ tak mudah untuk diturunkan. Oleh karena itu upaya yang dilakukan pemerintah hanya memberikan opsi daging ke masyarakat.

"Memang kalau bicara daging itu yang harganya Rp 77 ribu juga ada, harga Rp 85 ribu juga ada, bahkan yang Rp 110 ribu juga ada‎. Artinya apa yang dilakukan pemerintah membuka peluang dan memberikan kesempatan masyarakat kita, anda mau beli yang Rp 75 ribu ada, yang Rp 77 ribu ada‎," papar Darmin.

Darmin menambahkan untuk saat ini memang masih terbatas penyebaran daging-daging dengan harga miring tersebut. Namun ke depan, dirinya berjanji akan memperluas akses pasar untuk daging-daging beku. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya