KEIN Bakal Undang Jerman untuk Investasi Pengolahan Sawit

Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), berencana melakukan lawatan ke Jerman bulan depan

oleh Liputan6 diperbarui 15 Jun 2016, 17:15 WIB
Ilustrasi CPO 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), berencana melakukan lawatan ke Jerman bulan depan. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian dalam penyusunan roadmap industrialisasi sektor pangan, pertanian, agroindustri, kehutanan, maritim dan perikanan.

Anggota KEIN, Benny Pasaribu mengatakan kunjungan itu dilakukan dalam rangka mempelajari tahapan industrialisasi. Karena menurutnya, selain Jepang, Jerman merupakan negara yang memiliki konsep industrialisasi paling solid.

"Juli kemungkinan kami akan ke Jerman guna mempelajari tahapan industrialisasi di sana. Beberapa lembaga akan kami kunjungi seperti lembaga research and development," ujar Benny kepada Liputan6.com diJakarta, Rabu (15/6/2016).

Dia juga berkeinginan mengundang investor Jerman berinvestasi di sektor hilir atau industri pengolahan di Indonesia. Karena banyak potensi industri pengolahan Indonesia yang belum dioptimalkan, seperti industri cpo (crude palm oil) yang bisa memiliki banyak produk turunan.

"Investor Jerman ini coba kita wadahi dan akan kita tawari untuk berinvestasi di sektor hilir. Contohnya seperti cpo, dengan kapasitas dalam negeri 35 juta ton, kita butuh bermacam industri pengolahan untuk mengolah bahan baku ini," ujar Benny.

Jerman merupakan salah satu negara kawasan Eropa yang cukup aktif berinvestasi di Indonesia dengan proyek investasi yang terus mengingat dalam tiga tahun terakhir.

Menurut data Kementerian Perindustrian, pada 2013 sebanyak 105 proyek dengan nilai investasi mencapai US$ 53,3 juta, tahun 2014 sebanyak 144 proyek senilai US$ 50,1 juta, dan tahun 2015 tercatat 169 proyek senilai US$ 57 juta atau setara Rp 750 miliar dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp 13.200.

“Pada triwulan I tahun 2016, sebanyak 29 proyek dengan nilai investasi sebesar 24,6 juta dollar AS. Ini sekitar Rp325 miliar,” kata Saleh melalui siaran pers.

Aliran investasi Jerman di Indonesia untuk sektor industri meliputi Industri Alat Angkutan dan Transportasi, Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik, Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi, serta Industri Tekstil.

Kemudian, Industri Makanan, Industri Kulit, Barang dari kulit dan Sepatu, Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik; Industri Mineral Non Logam, serta industri lainnya.

 

Reporter: Eka Rina

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya