Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung tampak kesulitan menunjukkan performa terbaik hingga pekan keenam di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo. Alhasil, skuat berjulukan Maung Bandung itu terpuruk di peringkat ke-13 klasemen dengan koleksi tujuh poin hasil dari satu menang, empat imbang dan satu kekalahan.
Akibat performa minor, pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic memilih mundur dari jabatannya sebagai pelatih. Keputusan itu tak terlepas, karena kekalahan telak 1-4 dari Bhayangkara Surabaya United, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Baca Juga
- Belum Kapok, Pelatih Jerman Ulangi Aksi Menjijikkan Saat Latihan
- Jadi Guru 2 Pembalap Indonesia, Ini Kata Valentino Rossi
- Zulham Ungkap Suasana Kamar Ganti Persib Bandung
Advertisement
Firman, Supardi dan Achmad Jufriyanto bergabung ke Sriwijaya FC. Sementara Makan Konate hengkang ke klub Malaysia, T-Team. Padahal keempat pemain tersebut merupakan pilar penting Persib berjaya di sepak bola Indonesia.
Kondisi ini memaksa Persib mendatangkan beberapa pemain baru untuk mengisi tempat yang ditinggalkan pemain tersebut. Nama-nama seperti Rudolof Yanto Basna, Purwaka Yudi, Samsul Arif, Kim Jeffrey Kurniawan hingga Robertino Pugliara didaratkan ke Stadion Si Jalak Harupat.
Akan tetapi, tampaknya membangun klub dengan beberapa pemain baru memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Persib sudah menjadi contoh kasus yang paling nyata. Berikut ulasannya:
Achmad Jufriyanto
1. Achmad Jufriyanto
Jupe (sapaan akrab Achmad Jufriyanto) merupakan tandem penting bersama Vladimir Vujovic. Saat masih berduet keduanya hanya kebobolan 25 gol dari 25 pertandingan yang dijalani di Indonesia Super League 2014.
Tak hanya itu, kehebatan duet Jupe dan Vlado juga berlanjut pada gelaran Piala Presiden 2015. Tergabung di Grup A bersama Persebaya United, Persiba Balikpapan dan Martpura FC, Persib sangat digdaya dengan menyabet poin sempurna yakni sembilan poin.
Hebatnya lagi, semasa di fase grup, gawang Persib tidak satu kali pun kebobolan. Hasilnya, Persib mampu melaju ke final dan mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor akhir 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno.
Kehilangan Jupe dirasa sebagai salah faktor menurunnya perfroma Persib. Sebab, Duet Purwaka Yudi dan Vlado sejauh ini telah kebobolan enam gol dari enam pertandingan.
Advertisement
Supardi Nasir
2. Supardi Nasir
Supardi yang berposisi sebagai bek kanan adalah alternatif serangan Persib melalui sayap. Supardi merupakan pemain yang piawai dalam bertahan dan juga menyerang.
Umpan silangnya selalu bisa membantu para penyerang Persib untuk mencetak gol yang saat itu diisi oleh Iilja Spasojevic.
Hengkangya Supardi jelas mengurangi ketajaman serangan Persib dari sektor sayap. Sebab, Dias Angga Putra atau Rudolof Yanto Basna, yang mengisi posisi bek kanan tidak memiliki kemampuan mengirimkan umpan silang sebaik Supardi.
Kini bersama Sriwijaya FC, Supardi terus menunjukan performa yang konsisten. Berdasarkan statistik yang dilansir dari laman resmi Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo, Supardi selalu dipilih sebagai pemain utama di sektor kanan Sriwijaya.
Dia juga telah menciptakan satu assist yang membuat Sriwijaya saat ini berada di peringkat keenam klasemen sementara dengan koleksi sembilan poin.
Firman Utina
3. Firman Utina
Kualitas yang dimiliki Firman sebagai seorang gelandang tengah memang tak usah diragukan lagi. Pemain asal Manado ini adalah salah satu gelandang tengah terbaik yang dimiliki Indonesia.
Persib Bandung, Arema Cronus dan Sriwijaya FC sudah merasakan kehebatan memiliki Firman di dalam skuat. Ketiga klub itu masing-masing telah merengkuh minimal satu trofi juara.
Bersama Persib, Firman menjadi sentral permainan. Dia berduet dengan Hariono di lapangan tengah dalam skema 4-2-3-1 milik Djadjang Nurdjaman.
Hasilnya, Firman mampu tampil apik mendikte tempo dan juga membangun serangan Persib. Sayangnya, masalah internal menjadi alasan Firman hengkang dari Persib.
Persib dianggap belum bisa menemukan pengganti untuk posisi yang ditinggalkan Firman. Faktor ini pula yang membuat Persib sangat kesulitan menciptakan peluang berbahaya untuk mencetak gol.
Advertisement
Makan Konate
4. Makan Konate
Bintang Persib yang sesungguhnya dalam beberapa waktu terakhir adalah Makan Konate. Pemain asal Mali ini menempati posisi sebagai gelandang serang dalam skema 4-2-3-1 di era Djadjang Nurdjaman.
Makan Konate memang memiliki tugas sebagai pelayan untuk striker. Dia akan bergerak bebas untuk membuat peluang mencetak gol.
Kehebatan Makan tak hanya piawai dalam mengirimkan umpan matang. Pemain berusia 24 tahun ini juga rajin mencetak gol.
Statistik mencatat Konate mampu mengemas 13 gol dari 28 laga di ISL 2014. Bahkan kehebatannya berlanjut ketika mengantarkan Persib juara Piala Presiden 2015.
Di laga final, Makan Konate mencetak satu gol untuk membawa Tim Pangeran Biru menang 2-0 atas Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno.
Kehilangan Makan tentu menjadi permasalahan besar Persib. Sebab, suksesornya Robertino juga belum menunjukkan kualitas terbaik. Dari total enam pertandingan yang telah dijalani di Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo, gelandang asal Argentina ini belum menyumbangkan satu assist pun.
Penulis: Yosef Deny Pamungkas