Liputan6.com, Jakarta - Kepemimpinan Setya Novanto di Partai Golkar memang belum seumur jagung. Namun, beberapa langkah strategis telah diambil mantan Ketua DPR tersebut.
Terutama usai terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, pertengahan Mei 2016. Di bawah nakhoda baru tersebut, partai berlambang pohon beringin itu menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Jokowi-JK.
"Golkar ini kan sekarang akselerasi kerja, kerja, dan bekerja. Jadi waktu saya (menyatakan) mendukung pemerintahan Jokowi dan Jokowi itu sendiri, ini kita ada prosesnya," kata Novanto saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2016.
Terlebih, menurut politikus yang akrab disapa Setnov ini, Presiden Jokowi memiliki sikap tegas terkait beberapa kebijakannya dan kepada para pembantunya.
Baca Juga
Advertisement
"Presiden (Jokowi) ini sangat mengetahui mana yang terbaik, evaluasinya sangat ketat. Yang saya ketahui pribadi beliau ini (Jokowi), orang yang betul-betul punya prinsip, tegas, dan juga memberikan wawasan dan kemudahan-kemudahan (solusi)," Novanto menegaskan.
Lantaran itulah, politikus 61 tahun itu mengharapkan pemerintahan sekarang stabil kembali. "Ini bukan berarti presiden-presiden terdahulu tidak stabil, mereka juga bekerja demi kepentingan rakyat dan berhasil."
Dukung Pemerintahan Kuat
Hanya saja, menurut Setnov, situasi sekarang memerlukan pemerintahan yang kuat dan memberikan kontribusi besar untuk kepentingan rakyat. Selain itu, ia memandang politik luar negeri yang sudah berjalan berkesinambungan dan dilakukan dengan baik.
"Kita harus bersyukur, negara Brasil sekarang ini jatuh, tapi kita pertumbuhan ekonomi makin baik," dia mencontohkan.
Selain itu, Setya Novanto mengungkapkan, dukungan Golkar untuk pemerintah juga bertujuan menjaga dinamika politik. "Terutama agar hubungan lembaga legislatif dan eksekutif tetap terjaga dan stabil."
Terkait adanya pembicaraan khusus dengan Jokowi perihal wacana perombakan kabinet, Novanto dengan lugas menyatakan masalah reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
"Sejak saya menjadi Ketua DPR RI, saya berusaha apa yang menjadi keputusan-keputusan presiden, tentu kita harus (berpikir) untuk memberikan kontribusi besar untuk kepentingan bangsa dan negara. Jadi ini saya perhatikan betul," kata dia.
Apalagi, kata Novanto, saat ini dirinya menjadi ketua partai. "Tentu kepada Fraksi (Partai Golkar di DPR), boleh mengadakan koreksi terhadap pemerintah, tapi harus betul-betul konstruktif."
Novanto berpendapat, saat mendukung pemerintahan Jokowi, Golkar tak berpikir untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet. "Untuk reshuffle, tentu saya percayakan kepada pemerintah dalam hal ini presiden. Apa pun keputusan beliau (Jokowi), itu yang terbaik."
Siapkan Kader Terbaik
Kendati, Setnov menekankan, banyak kader Golkar yang ahli seperti dalam bidang pemerintahan, industri, koperasi dan desa, serta maritim. Menurut dia, mereka mempunyai kemampuan mumpuni di bidang masing-masing.
"Tapi saya juga tidak mau ikut campur (menghormati) dengan apa yang sudah menjadi putusan. Karena itu menyangkut (kader) partai-partai lain yang sudah menduduki (posisi) kementerian (kabinet)," ujar dia.
Novanto juga menekankan adanya etika politik. "Jangan sampai (Golkar) menyinggung partai-partai yang sudah memberikan kontribusi besar kepada pemerintah dan kepentingan bangsa serta negara."
Presiden Jokowi, kata Novanto, tentu mengevaluasi kinerja kabinetnya.Tidak asal mengganti jabatan menteri. Namun, pihaknya telah menyiapkan kader terbaiknya, jika presiden meminta untuk duduk di kursi kabinet.
"Mana (menteri) yang memang akan dipasang, mana yang akan diganti. Yang jelas kita (Golkar) selalu menyiapkan kader-kader terbaik (calon menteri) yang betul-betul menjanjikan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat ke depan," Novanto menandaskan.
Bagaimana pula langkah Setnov terhadap konsolidasi internal partai pasca-Munaslub Bali? Dan bagaimana penjelasan dia mengenai dukungan Golkar terhadap Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang? Simak wawancara khusus Liputan6.com bersama Ketum Partai Golkar Setya Novanto yang dipandu Farhannisa Nasution berikut ini.