Liputan6.com, Surabaya - Prakirawan Stasiun Metereologi (Stamar) Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, Surabaya, Eko Prasetyo, menuturkan penyebab terdamparnya 32 ekor paus pilot di perairan Desa Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dia menduga peristiwa itu disebabkan oleh berkurangnya oksigen di perairan dalam laut.
"Beberapa waktu lalu juga terjadi peristiwa serupa terjadi di pesisir Situbondo dan videonya tersebar di medsos (media sosial)," tutur Eko di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/6/2016).
Eko menduga berkurangnya oksigen disebabkan tingginya gelombang laut yang dipicu kecepatan angin. "Gelombang tinggi diduga menyebabkan menurunnya kandungan oksigen di perairan dalam laut," ujar Eko.
Eko mengungkapkan gelombang tinggi juga menyebabkan rendahnya salinitas air dan naiknya permukaan air laut. Ketiga faktor itu diduga memicu migrasi kelompok paus dari perairan dalam ke permukaan laut.
"Dan akhirnya (paus pilot) terdorong ke daratan," ujar Eko.
Sebelumnya, warga bersama TNI-Polri serta dinas terkait dari provinsi maupun pusat membutuhkan waktu 20 jam untuk menyelamatkan 26 ekor paus yang terdampar di pesisir pantai Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sanemo menuturkan, terdamparnya puluhan paus diketahui sekitar pukul 13.30 WIB pada Rabu, 15 Juni 2016. Mereka baru bisa dievakuasi ke laut lepas pada hari ini sekitar pukul 09.30 WIB.
Sanemo mengatakan, proses evakuasi paus membutuhkan waktu 20 jam karena menunggu air laut surut. "Secara teknis, proses evakuasi tadi kami lakukan dengan cara menggiring paus tersebut ke tengah laut. Kita tidak mengikat ikan paus tersebut untuk dibawa ke tengah laut karena beberapa ikan paus tersebut akan kembali ke pinggir pantai," tutur Sanemo.
Sanemo menerangkan, jumlah paus yang terdampar di kawasan itu mencapai 32 ekor. Mereka terdampar di beberapa tempat berbeda.
"Tadi yang saya hitung di pesisir pantai Desa Randupitu ada 23 ekor, di Gending dua ekor, di Klaseman tiga ekor. Tetapi secara keseluruhan dari data yang ada terdapat 32 ekor ikan paus yang terdampar," ucap Sanemo.