Liputan6.com, Jakarta Memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,3 miliar jiwa, Tiongkok atau Cina menjadi salah satu negara terpadat di dunia. Agar tidak terjadi lonjakan manusia, pemerintah Tiongkok bagian Utara tepatnya di Kangbashi melakukan sebuah mega proyek pembangunan kota yang rencananya akan jadi tempat tinggal untuk sepersepuluh dari jumlah keseluruhan penduduk di daerah tersebut.
Pada awal tahun 2000, para pejabat pemerintah Cina menggelontorkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS untuk pengembangan kota yang terletak di beberapa mil ke arah selatan dari Ordos, Mongolia. Menurut seorang fotografer asal Prancis, Raphael Olivier kota tersebut dinilainya sangat indah sekaligus penuh dengan kontradiksi.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir dari CNN.com pada Senin (20/6/2016), pasalnya, Raphael merasa bahwa kota tersebut seperti memasuki masa pasca-apokaliptik atau setelah kiamat dengan kesunyiannya. Bangunan-bangunan tinggi yang megah dan modern berjajar tanpa ada satupun manusia yang menghuninya.
Melihat kondisi tersebut, Raphael memutuskan untuk mengabadikan setiap sudut kota dengan kehampaannya melalui fotografi. Proyek tersebut diberi nama "A Failed Utopia" atau sederhannya menggambarkan sebuah peradaban yang gagal.
Jalanan kosong, gedung tak berpenghuni, bangunan dengan arsitektur wahid yang kosong, serta ambisi yang tak kesampaian menjadi gambaran besar kota ini. Bahkan Raphael kagum dengan salah satu bangunan perpustakaan dan diklaimnya memiliki arsitektur yang indah karya MAD Architects.
Untuk proyek Kota Ordos ini, pemerintah Cina mengundang sekitar 100 arsitek dari 27 negara untuk merancangnya. Namun, kota tersebut dinilai beberapa kalangan apakah akan menjadi ikon atau hanya proyek ambisius serta kesombongan belaka.
Berikut beberapa bagian dari kota-kota tersebut.