Bersihkan Pusar, Baiknya Seperti Apa?

Pusar sering tertutup pakaian, namun bukan berarti tidak dibersihkan karena ada puluhan bakteri di dalamnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Jun 2016, 18:33 WIB
(Foto: Wisegeek)

Liputan6.com, New York- Pusar atau disebut orang Jawa sebagai udel bagi masyarakat kita tidak untuk diumbar. Meski bagian ini sering tertutup pakaian bukan berarti tidak perlu dibersihkan karena ada puluhan bakteri di dalam pusar.

Menurut data dari North Carolina State University di Amerika Serikat, ada sekitar 67 spesies bakteri hidup di pusar. Selain itu di pusar juga ada kotoran, keringat, sisa sabun, hingga losion.

Pada wanita, pusar dan klitoris mempunyai banyak persamaan. Ketika masih dalam kandungan, keduanya tumbuh dari jaringan yang sama, sehingga keduanya terhubung oleh saraf yang sama ketika wanita sudah dewasa (Istimewa)

Dokter spesialis kulit dari HealthCare Partners, Alexandria Booth mengatakan, sama seperti bagian tubuh lain pusar juga harus dibersihkan. Jika tidak dibersihkan bisa menyebabkan pusar jadi bau dan infeksi. Lalu, pada orang yang ditindik pusarnya akan disertai dengan kemerahan dan gatal jika tak dibersihkan.

Untuk mencegah pusar bau atau terjadi infeksi, dokter Alexandria menyarankan untuk membersihkan area tersebut setiap kali mandi. Lalu, seminggu sekali membersihkan bagian tersebut menggunakan cotton bud yang dibasahi atau sudah diberikan air.

Sementara itu bagi pemilik pusar menyembul alias bodong, bersihkan seminggu sekali menggunakan kain lembut dengan sabun. Hal ini sudah amat membantu pusar bebas bau seperti dikutip laman Women's Health, Kamis (16/6/2016).

Namun bila sudah terjadi infeksi pada pusar, dokter Alexandria menyarankan untuk mendatangi pusat layananan kesehatan atau pun dokter spesialis kulit.

"Tenaga medis bisa membersihkan dalam pusar menggunakan peralatan yang memadai, sehingga jangan khawatir," tutur dokter Alexandria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya