Hendra Setiawan Ingin Ulang Sukses Olimpiade 2008

Hendra juga mengaku tak terbebani dengan target emas Olimpiade 2016.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 16 Jun 2016, 21:29 WIB
Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan akan mewakili ganda putra Indonesia di Olimpiade 2016. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Hendra Setiawan adalah penyumbang emas Indonesia di Olimpiade 2008 Beijing. Sukses itu direngkuh saat Hendra berpasangan dengan Markis Kido. Ia pun ingin mengulangi sukses itu di Olimpiade 2016 bersama Muhammad Ahsan.

Nama Hendra begitu sakral jika membicarakan soal Olimpiade. Maklum, Hendra adalah atlet yang mempersembahkan emas terakhir Indonesia di ajang Olimpiade saat ia turun di nomor ganda putra bersama Markis Kido.

Baca Juga

  • Mengenal Galang, Calon Murid Valentino Rossi asal Indonesia
  • Galau di Muenchen, Lewandowski Pilih Klub Liga Premier
  • Mourinho Gabung MU, Schweinsteiger Curhat kepada Pelatih Jerman

Kala itu, sukses Markis/Hendra didapat seusai mereka menaklukkan pasangan China, Fu Haifeng/Cai Yun, 12-21, 21-11, 21-16, di final. Sayang, Hendra gagal mengulanginya pada Olimpiade 2012. Itu karena ia gagal lolos ke Olimpiade bersama Kido karena tak mampu memenuhi syarat.

Kini, Hendra akan kembali ke Olimpiade dengan pasangan yang berbeda, yakni Ahsan. Kebetulan, mereka akan menjadi salah satu unggulan karena menghuni peringkat kedua. Bagi Hendra, raihan emas adalah target yang realistis.

"Tentu saja saya ingin kembali mendapatkannya. Apalagi, kami tak mampu meraih gelar pada Olimpiade 2012. Semoga tahun ini kami bisa kembali meraih emas. Bagi kami, itu target yang realistis," kata Hendra di Lapangan Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (16/6/2016).

Pada Olimpiade 2012 Beijing, Indonesia memang tak dinaungi keberuntungan meski mengirimkan wakil di semua nomor. Pada sektor tunggal putra, Simon Santoso yang mewakili Indonesia langsung terhenti di perdelapan final.

Di nomor ganda putra, pasangan Ahsan/Bona Septano terhenti di perempat final. Langkah Adriyanti Firdasari sebagai wakil tunggal putri juga langsung berakhir di perdelapan final. Di nomor ganda campuran, Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir takluk di semifinal.

"Beban tentu ada. Tapi, kami mengambil sisi positifnya saja. Soal lawan, saya pikir semuanya berat. Kejutan juga kerap terjadi. Bukan tak mungkin pebulutangkis peringkat bawah bisa menaklukkan penghuni papan atas. Itu yang harus kami waspadai," tutur Hendra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya