Liputan6.com, Jakarta Melatih keterampilan anak memang seharusnya dilakukan sedini mungkin. Hal ini bisa diawali dengan mengenalkan seni dan budaya Indonesia. Seperti yang Anda ketahui, zaman sekarang anak-anak rasanya lebih mengenal budaya luar, daripada budaya Indonesia sendiri.
Prihatin dan menanggapi kondisi ini, beberapa seniman Indonesia membuat sebuah sanggar untuk mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada anak-anak sejak dini.
Baca Juga
Advertisement
Kamis (16/6/2016), Dharmakara resmi dibuka sebagai wadah untuk anak-anak Indonesia lebih mengenal seni dan budaya bangsanya sendiri. Sanggar Dharmakara juga merupakan sarana pengetahuan dan keterampilan untuk anak-anak Indonesia di bidang seni.
Dharmakara akan mengenalkan beberapa bentuk seni, yaitu seni tari, seni peran, dan seni kriya.
Didirikan oleh Narisa Purwati, Cisca, Amanda Hartanto, dan Lidya Sidjabat, Dharmakara diharapkan dapat meningkatkan potensi diri anak-anak melalui kegiatan yang menuntut adanya kreativitas, membangun pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia dan berpikir mandiri untuk dapat menghasilkan karya seni yang berbasis kebudayaan asli Indonesia.
Dharmakara sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti sesuatu yang luhur, luas, dan membuat bersinar.
Sanggar Dharmakara juga memberlakukan sistem satu semester yang akan memakan waktu selama 6 bulan. Satu semester ada 24 kali pertemuan, antara anak dengan pengajar dan setiap minggunya akan ada konser kecil yang menunjukkan hasil belajar masing-masing anak.
Hal yang menarik adalah kurikulum di Dharmakara adalah keliling Indonesia, di mana anak-anak akan dikenalkan dengan seluruh seni dan budaya yang ada di Indonesia satu per satu.
Dengan biaya yang terjangkau yaitu Rp 650 ribu sebagai biaya administrasi, peserta sudah bisa mendapatkan pendidikan seni tari, seni peran, dan balet atau ketiganya sekaligus. Sedangkan khusus untuk seni kriya, peserta dikenakan biaya sebesar Rp 1 juta.
Tidak hanya itu, Dharmakara juga membuat sebuah program Summer Camp atau Berlibur Bersama Dharmakara yang akan diadakan pada tanggal 20-30 Juni 2016. Ada berbagai kegiatan menarik yang dapat dilakukan di dalam program ini, seperti menanam hidropolik dan mengenal jajanan pasar, tentu dengan biaya yang berbeda.
"Anak-anak akan kita rangkul untuk berkarya di seni dan budaya Indonesia. Bukan masalah bakat yang dimilikinya, tapi kami lebih ingin mengenalkan bahwa Indonesia ini memiliki banyak sekali seni dan budaya yang mungkin belum pernah mereka ketahui sebelumnya," ucap Lidya, salah satu pendiri Dharmakara.