Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat alias Wall Street akhirnya menguat setelah 5 hari kemarin mengalami pelemahan berturut-turut. Kenaikan ini juga masih dibayangi rencana Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Indeks saham acuan S&P 500 kembali naik setelah 5 hari berturut-turut kemarin mengalami penurunan.
Advertisement
Anggota parlemen Inggris ditembak mati di jalanan utara Inggris, menyebabkan penundaan sementara dari kampanye untuk referendum pekan depan terkait keanggotaan Uni Eropa.
Prospek keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada referendum 23 Juni nanti telah berpengaruh pada pasar.
Dilansir dari reuters, Jumat (17/6/2016), Dow Jones Industrial Average naik 92,92 poin atau 0,53 persen ke level 17.733,1. Indeks S&P 500 menambahkan 6,94 poin atau 0,31 persen ke level 2.077 dan Nasdaq Composite Indekx menambahkan 9,98 poin ke level 4.844,92.
Pasar global berada di bawah paksaan beberapa hari ini karena ketidakpastian dari voting Inggris juga fokus pada kebijakan bank sentral. Trader juga menyebut melepas saham bisa membantu emas naik.
"Saya percaya banyak penempatan yang terjadi pada event ini untuk mencoba membendung resiko dari hasiil yang negatif," ujar Chief Investment Officer Greenwood Capital Walter Todd.
The Fed pada Rabu kemarin tak mengubah suku bunga acuan namun tetap memberi sinyal akan ada kenaikan dua kali pada tahun ini. Pimpinan Fed, Janet Yellen menyadari harus melihat adanya tanda ekonomi sebelum menaikkan suku bunga.